Menurut Harto Laksono, marketing direktur PT Intiland Grande . saat ini kondisi market property masih melambat. Namun begitu pihaknya optimis, sisa unit dari dua tower pertama akan diserap market tahun ini.
"Sekarang hanya tersisa 15 unit saja dengan harga Rp 5-7 miliar per unit. Kami harapkan tahun ini sold out meskipun pasar masih lesu," kata Harto Laksono saat meninjau show unit Graha Golf di Surabaya.
Dikatakan, pihaknya memiliki captive marker yang kuat yakni dari penghuni perumahan Graha Famili Surabaya maupun pembeli produk Intiland Group yang lain. Mereka umumnya melakukan repeat buying. Terbukti, dari jumlah pembeli sekarang, sekitar 80 persen berasal dari captive market. Dan sisanya dari pembeli lain termasuk expatriat yang ada di Surabaya.
"Kami memiliki captive market yang kuat. Kami akan maksimalkan kembali. Kami juga menjaring pembeli espatriat yang tingga dl Surabaya dan pembeli dari daerah. Karena itu kami juga melakukan roadshow ke daerah," ujar Harto, Kamis.
Dijelaskan, saat ini sudah sulit mengembangkan landed house di Surabaya. Sebab lahan semakin terbatas dan harganya sudah melambung. Sebab itu, apartemen menjadi pilihan. Namun tidak banyak yang memiliki lahan dengan golf view. Sehingga Graha Golf menjadi pilihan yang sangat menarik karena semua golf view.
"Sampai saat ini tidak ada apartemen di Surabaya yang semua unit golf view. Sebab itu Graha Golf tetap akan menarik bagi mereka yang ingin memiliki unit golf view," tambahnya.
Soal rencana tower 3 dan 4, dia mengaku masih belum bisa memastikan kapan dilaunching. Sebab kondisi market masih belum bagus. Namun begitu perisiapan telah dilakukan dengan mendesain tower 3 dan 4. Nanti kalua pasarnya sudah bagus langsung dirilis.
Sementara itu, Koemala Angkadjaja, marketing coordinator Graha Golf menambahkan, apartemen mewah Graha Golf memang dibangun terbatas. Setiap tower hanya ada 91 unit dengan dua tipe 3 dan 4 kamar tidur saja.
Untuk menghabiskan sisa unit yang hany tersisa 15 unit, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan banyak bank dengan bunga KPA murah. Bahkan pihaknya melakukan subsidi sehingga KPA bisa nol persen tahun pertama.
"Sekarang trendnya, pembeli kebanyakan end-user. Kami juga ada program Flash Deal kerjasama dengan bank. Selain bunga nol persen, juga kami sediakan potongan harga 5 plus 15 persen selama Maret ini," tandas Koemala Angkadjaja. (end/ahd)
Komentar
Posting Komentar