google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Intiland Grande Optimalkan Captive dan Expatriat Langsung ke konten utama

PT Intiland Grande Optimalkan Captive dan Expatriat

IQPlus, (06/03) - PT Intiland Grande . anak usaha Intiland Group . optimis tahun ini mampu menghabiskan unit apartemen mewah Graha Golf di Surabaya. Dari total 182 unit tahap pertama dua tower, sudah terjual 95 persen.

Menurut Harto Laksono, marketing direktur  PT Intiland Grande . saat ini kondisi market property masih melambat. Namun begitu pihaknya optimis, sisa unit dari dua tower pertama akan diserap market tahun ini.

"Sekarang hanya tersisa 15 unit saja dengan harga Rp 5-7 miliar per unit. Kami harapkan tahun ini sold out meskipun pasar masih lesu," kata Harto Laksono saat meninjau show unit Graha Golf di Surabaya.

Dikatakan, pihaknya memiliki captive marker yang kuat yakni dari penghuni perumahan Graha Famili Surabaya maupun pembeli produk Intiland Group yang lain. Mereka umumnya melakukan repeat buying. Terbukti, dari jumlah pembeli sekarang, sekitar 80 persen berasal dari captive market. Dan sisanya dari pembeli lain termasuk expatriat yang ada di Surabaya.

"Kami memiliki captive market yang kuat. Kami akan maksimalkan kembali. Kami juga menjaring pembeli espatriat yang tingga dl Surabaya dan pembeli dari daerah. Karena itu kami juga melakukan roadshow ke daerah," ujar Harto, Kamis.

Dijelaskan, saat ini sudah sulit mengembangkan landed house di Surabaya. Sebab lahan semakin terbatas dan harganya sudah melambung. Sebab itu, apartemen menjadi pilihan. Namun tidak banyak yang memiliki lahan dengan golf view. Sehingga Graha Golf menjadi pilihan yang sangat menarik karena semua golf view.

"Sampai saat ini tidak ada apartemen di Surabaya yang semua unit golf view. Sebab itu Graha Golf tetap akan menarik bagi mereka yang ingin memiliki unit golf view," tambahnya.

Soal rencana tower 3 dan 4, dia mengaku masih belum bisa memastikan kapan dilaunching. Sebab kondisi market masih belum bagus. Namun begitu perisiapan telah dilakukan dengan mendesain tower 3 dan 4. Nanti kalua pasarnya sudah bagus langsung dirilis.

Sementara itu, Koemala Angkadjaja, marketing coordinator Graha Golf menambahkan, apartemen mewah Graha Golf memang dibangun terbatas. Setiap tower hanya ada 91 unit dengan dua tipe 3 dan 4 kamar tidur saja.

Untuk menghabiskan sisa unit yang hany tersisa 15 unit, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan banyak bank dengan bunga KPA murah. Bahkan pihaknya melakukan subsidi sehingga KPA bisa nol persen tahun pertama.

"Sekarang trendnya, pembeli kebanyakan end-user. Kami juga ada program Flash Deal kerjasama dengan bank. Selain bunga nol persen, juga kami sediakan potongan harga 5 plus 15 persen selama Maret ini," tandas Koemala Angkadjaja. (end/ahd)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...