google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Komoditas | Harga Minyak Di Level Terendah 20 Tahun Terakhir Langsung ke konten utama

Komoditas | Harga Minyak Di Level Terendah 20 Tahun Terakhir

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah terjerat dalam krisis dan menyentuh level terendahnya dalam hampir dua dekade setelah Arab Saudi mengisyaratkan eskalasi perang harga dengan Rusia.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) terperosok 24 persen dan berakhir di level US$20,37 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Rabu (18/3/2020), level terendahnya sejak Februari 2002.

Harga minyak kini lebih murah ketimbang pada masa krisis keuangan global, ketika ekonomi dunia sebagian besar terhenti selama beberapa hari. Beberapa pedagang mengatakan tingkat permintaan bisa turun lebih dari 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Sejalan dengan WTI, minyak Brent merosot 10 persen dan ditutup di level US$24,88 per barel di ICE Futures Europe Exchange, terendah sejak 2003. Harga bensin, minyak diesel, dan bahan bakar jet pun melemah.

Dilansir Bloomberg, harga minyak meluncur ke bawah level US$25 per barel untuk pertama kalinya sejak 2003 di London setelah kerajaan Saudi bersumpah untuk terus memproduksi minyak pada rekor tertinggi "selama beberapa bulan mendatang".

Selama 10 hari terakhir, Riyadh telah mengeluarkan banyak pernyataan yang meningkatkan pertaruhan terkait perang harga minyaknya dengan Moskow, di antaranya dengan mengumumkan produksi dan diskon harga besar-besaran.

Saudi berjanji untuk memompa produksi selama beberapa bulan mendatang, dan harga pun terjun bebas.

Harga minyak kini telah turun lebih dari 45 persen sejak pembicaraan antara anggota aliansi Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC+) untuk lebih lanjut memangkas produksi dan mengatasi penurunan permintaan akibat wabah penyakit virus corona (Covid-19) gagal dilakukan.

“Apa yang kita lihat di sini pada dasarnya adalah setara dengan bom atom di pasar minyak,” ujar Louise Dickson, seorang analis di Rystad Energy A/S.

“Setiap hari tampaknya ada pintu jebakan lain di bawah harga minyak, dan kami memperkirakan harga akan terus bergolak sampai keseimbangan biaya tercapai dan produksi ditutup,” terangnya.

Menurut sebuah pernyataan, Kementerian Energi Saudi "mengarahkan Saudi Aramco untuk terus memasok minyak mentah di level 12,3 juta barel per hari selama beberapa bulan mendatang".

Sementara itu, Rusia sejauh ini telah menunjukkan pihaknya siap untuk menyerap dampak dari langkah tersebut, meskipun untuk pertama kalinya pada Rabu (18/3) negara ini mengakui lebih menyukai harga yang lebih tinggi. Namun begitu, tak banyak yang melihat baik pihak Moskow maupun Riyadh akan berbalik posisi.

“Arab Saudi ingin menjaga tekanan tetap tinggi,” tutur analis komoditas UBS Giovanni Staunovo.

“Saya lihat Saudi ingin memberi begitu banyak tekanan pada Rusia dan produsen lain, agar akhirnya dapat memiliki kesepakatan produksi baru pada tahap selanjutnya. Kebijakan ini mungkin menyebabkan banyak kerugian di antaranya,” papar Staunuvo.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d