IQPlus, (21/02) - PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) mengaku, penurunan harga saham perseroan dalam tiga bulan terakhir telah mengubah sikap perseroan atas rencana melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue) sebanyak empat miliar lembar saham.
Pernyataan tersebut seperti disampaikan Direktur TOPS, Eko Wardoyo saat Public Expose Insidentil di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (21/2). Pelaksanaan paparan publik tersebut atas permintaan BEI terkait penurunan kumulatif harga saham TOPS hingga ke level Rp50 per lembar.
Menurut Eko, saat harga saham TOPS di level Rp400, emiten anggota Indeks Kompas100 ini masih optimistis untuk melaksanakan rights issue dengan melepas empat miliar saham. "Kami tidak menyangka dalam waktu yang cepat, sekitar tiga sampai empat bulan terakhir harga saham turun," ucap Eko.
Dia mengatakan, rencana rights issue tersebut diharapkan bisa menghimpun dana sekitar Rp400 miliar-Rp500 miliar yang akan digunakan untuk belanja modal dan pengurangan utang TOPS. "Perkiraan saat itu, kami akan mendapatkan Rp400 miliar-Rp500 miliar, tetapi setelah harga saham turun, kami masih wait and see saat ini," paparnya.
Eko mengungkapkan, jika perseroan memaksakan untuk melakukan rights issue di tahun ini dan harga saham masih rendah, maka dikhawatirkan para pemegang saham eksisting tidak menggunakan haknya saat pelaksanaan rights issue. "Kami dari emiten menunggu pemegang saham saja. Yang mempunyai kerja, ada di holding company (PT Totalindo Investama Persada)," ucap Eko.
Manajemen TOPS mengaku, rencana rights issue tersebut masih berproses di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sedang menunggu pernyataan efektif. Sebelumnya pada 23 Desember 2019, TOPS sudah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham untuk melakukan rights issue. (end/bd)
Komentar
Posting Komentar