"Kita coba nanti, kita lihat bulan depan bagaimana perkembangan terkait suku bunga," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar di Jakarta, Senin.
Royke mengatakan bahwa kemungkinan dampak dari penurunan BI 7-Day Reverse Repo Rate belum terlihat saat ini, dan mungkin baru terlihat pada satu atau dua bulan ke depan.
Selain itu, menurut dia, pertumbuhan kredit juga lagi melambat dan permintaan akan kredit juga sedang tidak terlalu tinggi.
Kendati demikian sejauh ini pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK saat ini masih terbilang aman.
Sebelumnya Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebanyak 25 basis poin menjadi sebesar 4,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur periode 19-20 Februari 2020.
Bank Indonesia juga memutuskan untuk menurunkan suku bunga deposit facility dan lending facility sebesar 25 basis poin masing-masing menjadi 4,00 persen dan 5,5 persen.
Penurunan ini merupakan yang pertama kali setelah bank sentral mempertahankan suku bunga acuan sebesar lima persen selama empat bulan berturut-turut atau sejak Oktober 2019.(end)
Komentar
Posting Komentar