IQPlus, (05/02) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk konsisten mempromosikan peluang investasi di Indonesia melalui gelaran forum investasi internasional bertajuk Mandiri Investment Forum (MIF) yang dihadiri lebih dari 800 investor, termasuk 121 investor asing yang mengelola dana 4 triliun dolar AS.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan forum bertema Indonesia: Advancing Investment - Led Growth itu mendorong para investor untuk tidak melewatkan momentum dalam memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.
"Mandiri Investment Forum akan berfokus pada solusi strategis bagi para pembuat keputusan dan investor dalam menavigasi bisnis, seiring bayang-bayang ketegangan geopolitik, ketakutan akan penyebaran virus dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa," ujar Royke di Jakarta, Rabu.
Sebagai salah satu industri yang siap mendukung dunia investasi, Royke menjelaskan sektor perbankan nasional saat ini berada dalam salah satu performa terbaik sehingga dapat berkontribusi optimal dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi karena didukung oleh terjaganya kualitas aset, rasio permodalan yang kuat dan inovasi pada perbankan digital dan instrumen keuangan.
Sementara Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro mengharapkan ajang Mandiri Investment Forum ini dapat memberikan banyak informasi strategis kepada para investor, baik lokal maupun asing mengenai peluang-peluang investasi yang dapat dilakukan di Indonesia.
"Mandiri Sekuritas optimis iklim investasi, termasuk pertumbuhan pasar modal, pada tahun ini akan lebih positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya.
Mandiri Invesment Forum tahun ini kembali bekerja sama dengan Jefferies, perusahaan investment bank global yang berbasis di Amerika Serikat. Sejak 2017, Jefferies telah menjalin aliansi dengan Mandiri Sekuritas yang berperan mendistribusikan laporan riset dan layanan perantara perdagangan efek kepada basis nasabah di luar kawasan Asia.
Selain mempertemukan investor, Bank Mandiri juga mendorong peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, di antaranya mengoptimalkan fungsi intermediasi dengan menjaga komposisi kredit produktif seperti kredit investasi dan modal kerja, dalam porsi yang signifikan, yakni 77,4 persen dari total portofolio.
Pada akhir tahun lalu, penyaluran kredit investasi tercatat mencapai Rp282,6 triliun dan kredit modal kerja sebesar Rp330,3 triliun.(end)
Komentar
Posting Komentar