IQPlus, (21/02) - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya tetap optimistis mencapai target pertumbuhan kredit pada 2020 sebesar 10 persen di tengah berbagai tantangan global sekarang ini.
Jahja menuturkan terdapat beberapa faktor dalam menunjang pencapaian target pertumbuhan kredit tersebut seperti adanya kabinet baru, omnibus law, dan daya beli masyarakat yang semakin meningkat.
"Saya cenderung optimistis 2020 dengan adanya kabinet baru, omnibus law, dan daya beli meningkat, jadi harapannya 2020 lebih baik. Rencana bisnis bank (RBB) kita, target kredit (tumbuh) 10 persen," katanya di Jakarta, Kamis.
Tak hanya itu, Jahja menyebutkan pada tahun lalu yang pertumbuhan kredit nasional hanya enam persen, BCA mampu melampauinya hingga 9,5 persen sehingga semakin besar peluang untuk meningkatkan kredit pada tahun ini.
"Di 2019, kredit nasional hanya enam persen sedangkan BCA 9,5 persen. Melihat itu semua, kita punya kemampuan meningkatkan kredit," ujarnya.
Ia melanjutkan, di tengah berbagai kondisi eksternal yang semakin tidak menentu seperti wabah virus corona baru jenis COVID-19 pun BCA masih bisa mencatatkan pertumbuhan kredit 5-7 persen.
"Dalam keadaan seperti ini credit growth kita bisa 5-7 persen apalagi banyak masalah di capital market, reksa dana, asuransi. Jadi, ini harus kita siapkan dan jaga-jaga ke nasabah kita," katanya.
Jahja juga menyatakan BCA telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi tantangan tersebut terutama dalam memanfaatkan momentum Lebaran sebagai penunjang pertumbuhan kredit.
Di sisi lain, ia mengatakan sebenarnya BCA tak mau untuk berekspektasi terlalu tinggi sebab pihaknya lebih fokus untuk mencatatkan pertumbuhan kredit yang berkualitas.
"Kita siap untuk itu, namun credit growth kami tak berani ekspek tinggi meski menjelang Lebaran mungkin bisa tumbuh. Kita mau tingkatkan kredit tapi harus berkualitas," tegasnya.(end)
Komentar
Posting Komentar