google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham BBCA | BCA TARGETKAN PERTUMBUHAN KREDIT 10 PERSEN PADA 2020 Langsung ke konten utama

Saham BBCA | BCA TARGETKAN PERTUMBUHAN KREDIT 10 PERSEN PADA 2020


IQPlus, (21/02) -  Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk  (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya tetap optimistis mencapai target pertumbuhan kredit pada 2020 sebesar 10 persen di tengah  berbagai tantangan global sekarang ini.

Jahja menuturkan terdapat beberapa faktor dalam menunjang pencapaian target pertumbuhan kredit tersebut seperti adanya kabinet baru, omnibus law, dan daya beli masyarakat yang semakin meningkat.

"Saya cenderung optimistis 2020 dengan adanya kabinet baru, omnibus law, dan daya beli meningkat, jadi harapannya 2020 lebih baik. Rencana bisnis bank (RBB) kita, target kredit (tumbuh) 10 persen," katanya di Jakarta, Kamis.

Tak hanya itu, Jahja menyebutkan pada tahun lalu yang pertumbuhan kredit nasional hanya enam persen, BCA mampu melampauinya hingga 9,5 persen sehingga semakin besar peluang untuk meningkatkan kredit pada tahun ini.

"Di 2019, kredit nasional hanya enam persen sedangkan BCA 9,5 persen. Melihat itu semua, kita punya kemampuan meningkatkan kredit," ujarnya.

Ia melanjutkan, di tengah berbagai kondisi eksternal yang semakin tidak menentu seperti wabah virus corona baru jenis COVID-19 pun BCA masih bisa mencatatkan pertumbuhan kredit 5-7 persen.

"Dalam keadaan seperti ini credit growth kita bisa 5-7 persen apalagi banyak masalah di capital market, reksa dana, asuransi. Jadi, ini harus kita siapkan dan jaga-jaga ke nasabah kita," katanya.

Jahja juga menyatakan BCA telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi tantangan tersebut terutama dalam memanfaatkan momentum Lebaran sebagai penunjang pertumbuhan kredit.

Di sisi lain, ia mengatakan sebenarnya BCA tak mau untuk berekspektasi terlalu tinggi sebab pihaknya lebih fokus untuk mencatatkan pertumbuhan kredit yang berkualitas.

"Kita siap untuk itu, namun credit growth kami tak berani ekspek tinggi meski menjelang Lebaran mungkin bisa tumbuh. Kita mau tingkatkan kredit tapi harus berkualitas," tegasnya.(end)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

BELAJAR SAHAM di SAHAM ONLINE

Untuk rekan-rekan yang hendak BELAJAR INVESTASI SAHAM atau TRADING SAHAM, rekan-rekan bisa akses materi pembelajaran terkait dengan mudah dan gratis melalui link di bawah ini WEBSITE SAHAM ONLINE - BELAJAR SAHAM untuk inspirasi dalam investasi saham, rekan-rekan juga bisa baca beberapa artikel melalui link berikut ini WEBSITE SAHAM ONLINE - INSPIRASI SAHAM sedangkan jika rekan-rekan lebih tertarik untuk belajar investasi atau trading saham melalui VIDEO TUTORIAL yang tertata berdasarkan topik sudah terbagi menjadi beberapa playlist, rekan-rekan bisa akses di link berikut ini CHANNEL YOUTUBE SAHAM ONLINE 

Kisah Timothy Ronald, Miliarder Saham Berumur 20 Tahun

Dari usia muda, Timothy (20) terinspirasi investor saham sukses seperti Warren Buffett dan Cathie Wood. Namun setelah gagal melakukan trading cryptocurrency (mata uang kripto) di usia 16 tahun, ia bertekad untuk mempelajari seluk beluk pasar modal. Untuk mengumpulkan modal supaya bisa berinvestasi saham, Timothy memutuskan berdagang. Ia menjual pomade, jam tangan, hingga sedotan di marketplace saat hari kerja. Ia juga menjalankan part-time wedding organizer di saat akhir pekan. Ia melakoninya saat menduduki bangku SMA. Setelah itu, sembari kuliah, Timothy mendirikan advertising agency yang melayani beberapa klien UMKM sampai startup kecil. Uang yang didapatkan dari menjalankan beberapa usaha tersebut diinvestasikan seluruhnya di saham. Berbekal pengalaman melipatgandakan uangnya di pasar modal, Timothy mulai secara aktif sharing di social media mengenai investasi saham. "Investasi terbaik bukanlah berinvestasi di saham, melainkan investasi di ilmu," katanya. Buku seharga 400 ...