KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Curah hujan tinggi diprediksi terjadi saat memasuki awal tahun 2020. Kondisi ini coba diantisipasi oleh PT United Tractors Tbk (UNTR) yang juga memiliki bisnis pertambangan batubara.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis menyebut, musim hujan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi tiap perusahaan batubara, tak terkecuali United Tractors.
Saat intensitas hujan meningkat, UNTR tentu akan menghentikan produksi batubara lantaran kondisi jalan licin dan area tambang rawan banjir atau longsor. “Produksi akan dioptimalkan saat cuaca kering,” ujar dia, Senin (31/12).
Asal tahu saja, UNTR menjalankan bisnis pertambangan dan kontraktor tambang batubara melalui PT Tuah Turangga Agung dan PT Pamapersada Nusantara.
Sara menambahkan, jalan khusus tambang atau jalur hauling UNTR sudah menggunakan konsep all weather road sejak lama. Artinya, jalan tersebut memungkinkan untuk digunakan dalam segala macam kondisi cuaca.
Infrastruktur jalan tersebut selalu dipelihara sedemikian rupa untuk meminimalisir lumpur yang licin. Kegiatan pemeliharaan infrastruktur tersebut menggunakan biaya capital expenditure (capex) rutin yang digelontorkan UNTR tiap tahun.
Sara juga memastikan, meski produksi batubara biasanya berhenti saat cuaca ekstrim, hal ini tidak akan mempengaruhi proyeksi produksi yang dicanangkan perusahaan. “Karena musim hujan sudah kami perkirakan, jadi akan tetap sesuai target,” ungkapnya.
UNTR belum membeberkan rencana produksi batubara untuk tahun 2020. Jika melihat pencapaian di kuartal III 2019, volume produksi batubara UNTR meningkat 6,51% (yoy) menjadi 96,4 juta ton. Volume penjualan batubara UNTR juga meningkat 11% (yoy) menjadi 6,4 juta ton di kuartal III 2019.
Komentar
Posting Komentar