IQPlus, (08/01) - PT Timah Tbk menganggarkan Rp47 miliar untuk menyukseskan empat program unggulan pengembangan dan pemberdayaan perekonomian masyarakat (PPM) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan lingkungan operasional perusahaan berplat merah itu.
"Anggaran PPM tahun ini mencapai Rp47 miliar atau meningkat dibandingkan 2019 sebesar Rp31 miliar," kata Kepala Bidang Humas PT Timah Tbk, Anggi Sihaan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan program PPM ini telah berjalan sejak 2018, sebagai upaya PT Timah Tbk untuk mengintegrasikan aktivitas pertambangan dan masyarakat di sekitar tambang. Pada 2020 ada empat program unggulan PPM diantaranya, pendidikan vokasi melanjutkan program tahun sebelumnya.
Bidang kesehatan masih berfokus pada sanitasi, jamban bersih dan pendekatan kesehatan keluarga dengan dokter masuk desa yang nantinya akan kerja sama dengan PT RSBT dan MCS. Ke depan bukan hanya pelayanan kesehatan tapi dimulai dari penyuluhan tentang hidup sehat terutama di wilayah operasional PT Timah Tbk.
Selanjutnya, bidang pendapatan ril memprioritaskan bantuan bagi kapal nelayan bagi KUB nelayan, mulai dari kapal kole hingga kapal dengan kapasitas 1-5 GT lengkap dengan mesin. Ini sebagai upaya PT Timah memberdayakan masyarakat nelayan.
"Banyak program pemberdayaan untuk masyarakat pesisir, selain potensinya ada, wilayah operasional kami juga ada di laut dan kami ingin memberdayakan masyarakat secara terintegrasi," katanya.
Program PPM terakhir, bidang infrastruktur PPM berupaya mewujudkan kemandirian energi biogas, pembangunan dermaga nelayan dan pembangunan rumah sehat.
"Kami akan menggandeng stakeholder terkait seperti BUMDes dalam pemberdayaan masyarakat. Banyak warga yang masih awam dengan PPM karena mereka hanya tahu charity, padahal PPM ini kami mulai dari hulu hingga hilir sebagai upaya untuk memandirikan ekonomi masyarakat sektor tambang," katanya. (end/ant)
Komentar
Posting Komentar