KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdampak banjir di awal tahun 2020, PT Summarecon Agung Tbk siaga lakukan pencegahan. Emiten properti ini juga memastikan walaupun terdampak, harga tanah di kawasannya tak alami penurunan.
Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung Jemmy Kusnadi mengatakan, dalam pembangunan setiap kawasan yang dikembangkan perusahaan selalu memperhatikan fasilitas-fasilitas kota berwawasan lingkungan. "Seperti ruang terbuka hijau, area resapan air, danau retensi air, hingga saluran air yang memadai," kata dia kepada kontan.co.id, Rabu (8/1).
Selain itu, perusahaan yang memiliki kode emiten SMRA ini juga menyiapkan pengelolaan dan pengendalian dampak banjir dengan menyiapkan pompa dan bahan bakar pendukungnya, menyiapkan kebutuhan pokok, hingga membantu evakuasi dan transportasi jika diperlukan. Upaya tersebut diharapkan dapat memperkecil dampak dari bencana banjir.
Ia mengakui genangan air yang terjadi di beberapa kawasan yang dikembangkan oleh Summarecon beberapa waktu lalu tidak terjadi secara eksklusif. Namun, terjadi hampir di seluruh wilayah Jabodetabek, yaitu ketika kondisi cuaca ekstrim, seperti curah hujan yang sangat tinggi dan terjadi dalam waktu lama, yang menyebabkan level air di sungai yang sangat tinggi.
Sehingga, ia menilai hal tersebut tak akan menurunkan harga tanah di lahan pengembangannya. "Selama ini nilai properti di seluruh kawasan yang dikembangkan kami tidak pernah turun, bahkan cenderung naik," tuturnya.
Bahkan, SMRA telah menyiapkan dana khusus untuk akuisisi lahan. Terkait detil akuisisi Jemmy masih enggan menjelaskan. Hanya saja, SMRA telah mengalokasikan Rp 300 miliar untuk akuisisi lahan dari total belanja modal tahun ini Rp 600 miliar.
Adapun saat ini SMRA memiliki lahan di atas 2.000 hektare yang tersebar di di beberapa lokasi, baik di lokasi yang sudah dikembangkan maupun yang belum dikembangkan. "Akuisisi lahan saat ini lebih pada lokasi-lokasi yang telah dikembangkan," pungkas Jemmy
Komentar
Posting Komentar