IQPlus, (15/01) - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), perusahaan properti terbesar berdasarkan jumlah aset dan pendapatan, telah berhasil meluncurkan obligasi lima tahun, senilai USD 325 juta, pada 14 Januari 2020.
Menurut keterangan Rabu disebutkan, obligasi tersebut akan menawarkan imbal hasil sebesar 8.125% dan dana dari obligasi tersebut akan digunakan untuk melunasi sebagian obligasi yang jatuh tempo pada 2022.
Selain itu, Perseroan sedang dalam tahap akhir untuk mendapatkan fasilitas pinjaman untuk membayar kembali sisa utang obligasi senilai USD 100 juta sehingga Lippo Karawaci tidak memiliki utang besar yang akan jatuh tempo selama lima tahun ke depan sampai dengan 2025.
Dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 21%, Lippo Karawaci merupakan salah satu perseroan yang memiliki rasio utang terendah di antara perusahaan properti di Indonesia. Pembiayaan kembali obligasi yang jatuh tempo pada 2022 akan lebih meningkatkan profil utang LPKR.
Peluncuran ini mendapatkan respon yang sangat positif di kalangan investor dimana penerbitan obligasi tersebut mendapat kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 4.5 kali lipat.
"Kami sangat senang dimana obligasi lima tahun terbaru kami menarik minat para investor secara signifikan sehingga mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribed)," kata CEO LPKR John Riady.
"Obligasi ini menunjukkan kepercayaan investor akan kekuatan keuangan LPKR. Kami akan menggunakan dana tersebut untuk melunasi obligasi kami yang jatuh tempo pada 2022, sehingga kami akan memiliki utang terbatas sampai dengan 2025," lanjut John. Penerbitan obligasi terbaru ini didukung oleh global book runners diantaranya Credit Suisse, BNP Paribas dan Deutche Bank. (end)
Komentar
Posting Komentar