IQPlus, (29/01) - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) merampungkan proses restrukturisasi utang senilai US$2,2 miliar atau sekitar Rp30 triliun (kurs Rp13.640 per dolar AS). Langkah yang dilakukan ini diharapkan dapat menekan beban utang perseroan.
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, di Jakarta, kemarin.
"Kita fokus dulu bahwa pada hari ini sudah terekstrukturisasi utang sebesar US$2 miliar," ucap Menteri BUMN.
Ia mengungkapkan bahwa, restrukturisasi yang dimulai pada akhir tahun lalu tersebut disepakati oleh seluruh kreditur pada 12 Januari 2020. .Setidaknya ada 10 bank BUMN, swasta, dan asing yang terlibat dalam kesepakatan tersebut,. tambah Erick.
Ia juga mengatakan kalau pemerintah bakal terus memantau sisa utang KRAS. Saat ini, Erick mengaku fokus mengonsolidasikan anak usaha perseroan yang mencapai 60 unit.
Sementara Direktur Utama PT Krakatau Steel, Silmy Karim menghitung restrukturisasi utang tersebut membuat Perseroan bisa menghemat beban bunga untuk sembilan tahun ke depan.
"Penghematan biaya juga didapat dari restrukturisasi utang Krakatau Steel selama sembilan tahun sebesar 685 juta dolar AS (Rp9,3 triliun)" pungkas Silmy. (end/fu)
Komentar
Posting Komentar