IQPlus, (24/01) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan fokus menggarap segmentasi kredit ultra mikro pada 2020 mencermati pertumbuhan kredit mikro yang melaju pesat pada 2019.
"Meski pertumbuhan kredit secara nasional 6,08 persen tapi kredit mikro kami tumbuh di atas 12 persen," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam pemaparan kinerja triwulan IV di Jakarta, Kamis.
Untuk itu, korporasi akan menyasar segmentasi pelaku usaha yang lebih kecil dari usaha mikro atau disebut ultra mikro dengan tenor yang lebih pendek dan ukuran pinjaman berkisar Rp5-10 juta.
Semua proses termasuk pengajuan kredit, kata dia, akan dilakukan secara digital sehingga memberikan kecepatan dan efisiensi.
"Kami akan go cheaper, lebih murah dan kami akan jangkau masyarakat sebanyak-banyaknya dengan biaya semurah mungkin, itu kami lakukan tahun 2020," katanya.
Porsi kredit mikro, kata dia, ditargetkan akan meningkat sebesar 40 persen dari total portofolio pinjaman hingga 2022 yang hingga 2019 porsinya sudah mencapai 35 persen.
Dengan fokusnya penyaluran kredit di sektor mikro dan ultra mikro, maka korporasi berencana akan mengurangi porsi kredit korporasi apalagi kinerjanya mengalami perlambatan.
Selama 2019, realisasi kredit korporasi mencapai Rp191 triliun atau menurun 0,72 persen dibandingkan tahun 2018 mencapai Rp192,4 triliun.
Kredit korporasi, kata dia, juga mendorong peningkatan angka kredit bermasalah atau NPL keseluruhan kredit dari 2,2 persen pada 2018 menjadi 2,8 persen pada 2019.
"Selanjutnya korporasi akan kami jadikan profit center, kami akan lebih berorientasi corporate transaction banking untuk menyasar whole sale CASA (dana murah)," katanya.(end)
Komentar
Posting Komentar