google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham Valbury Sekuritas | ANTM, INDF, BBNI, PTBA, UNTR, ADRO Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham Valbury Sekuritas | ANTM, INDF, BBNI, PTBA, UNTR, ADRO


PT Valbury Sekuritas Indonesia
Market Summary
07 January 2020

HEADLINE NEWS
Anak usaha AKKU jual apartemen Rp205 miliar
PWON targetkan marketing sales Rp2,2 triliun
BBCA tambah modal Bank Royal Rp1 triliun
RAJA targetkan pendapatan naik 4,72%, laba turun 1,75%
RAJA siapkan capex US$28.2 juta
GIAA batal terbitkan Sukuk US$900 juta
Anak usaha IMPC membeli aset di Australia
SSIA targetkan laba tahun 2020 dapat meningkat 3x lipat
BUMI targetkan produksi batubara 2020 naik 5%

VIEW MARKET  

Sentimen pasar dari dalam negeri: 
Harga minyak dunia diperkirakan cenderung menguat menyusul memanasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Iran. Hubungan kedua negara merenggang usai militer AS membunuh seorang komandan senior Iran, yang memicu kekhawatiran mengganggu produksi energi di wilayah tersebut. Muncul konflik baru AS dengan Iran akan semakin menambah daftar panjang ketidakpastian ekonomi global. Di mana sebelumnya AS lebih dulu mengerem laju pertumbuhan global akibat perang dengan Cina. Potensi peningkatan harga minyak merupakan dampak jangka pendek yang bisa dirasakan Indonesia adapun dampak jangka panjang jika eskalasi Iran dan AS memanas akan menambah ketidakpastian global. Mengingat, Indonesia merupakan negara net importir minyak, maka sangat berpotensi adanya peningkatan nilai impor. Sehingga hal ini menjadi tantangan di tengah usaha pemerintah untuk memperkecil defisit pada neraca perdagangan dan transaksi berjalan.

Sisi lain, Bank Indonesia (BI) memperkirakan posisi cadangan devisa akan meningkat pada Desember 2019, atau lebih tinggi dari posisi US$ 127 miliar. Kenaikan cadangan devisa disebabkan oleh derasnya arus modal asing yang masuk ke Indonesia, terutama di pasar saham. Investor asing di pasar saham telah membukukan total bersih foreign buy sebesar US$ 571,09 juta. Selain itu, kenaikan cadangan devisa juga disebabkan oleh menguatnya nilai tukar rupiah. Rupiah mengalami apresiasi yang cukup besar, yaitu 2,68% dan ditutup di di posisi Rp 13.088 per dolar AS di akhir tahun 2019.

Sentimen pasar dari luar negeri : 
Tewasnya Komandan Pasukan Quds Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani oleh tentara AS atas perintah Presiden Donald Trump. Dengan alasan Trump mengambil langkah militer ini untuk mempertahankan dan melindungi personel AS di Irak. Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani telah menimbulkan kekhawatiran aka ada balasan dari pihak Iran. Sementara itu, Trump memperingatkan Iran untuk tidak melakukan balasan atas pembunuhan Soleimani. Kalau sampai peringatan tersebut tidak diindahkan, Trump menyatakan akan menyerang sebanyak 52 wilayah sebagai balasan. Menurut Trump, beberapa dari 52 wilayah tersebut merupakan lokasi yang sangat penting bagi Iran. Dipilihnya 52 wilayah tersebut melambangkan jumlah tawanan asal AS yang disandera oleh Iran di masa lalu.

Prediksi IHSG : 
Ditengah ketegangan AS dengan Iran yang dapat memicu perang terbuka di kawasan Timur Tengah serta dampak negatifnya dapat mendorong kenaikan harga komoditas, terutama minyak. Kondisi dapat menjadi gangguan bagi perekonomian Indonesia. Sentimen pasar dari eksternal ini dapat menghambat perdagang saham di BEI dan indeks acuan IHSG yang rawan terkoreksi pada hari ini.

Perspektif tenikal 
Support Level :    6240/6222/6192
Resistance Level :   6288/6318/6335
Major Trend : Down
Minor Trend : Up
Pattern : Down

TRADING IDEAS : 
These recommendations based on technical and only intended for one day trading

PTBA: Trading Buy
• Close 2730, TP 2770
• Boleh buy di level 2660-2730
• Resistance di 2770 & support di 2660
• Waspadai jika tembus di 2660
• Batasi resiko di 2630

ADRO: Trading Buy
• Close 1465, TP 1505
• Boleh buy di level  1440-1465
• Resistance di 1505 & support di 1440
• Waspadai jika tembus di 1440
• Batasi resiko di 1410

UNTR : Trading Buy
• Close 21575, TP 21750
• Boleh buy di level  21275-21575
• Resistance di 21750 & support di 21275
• Waspadai jika tembus di 21275
• Batasi resiko di 21200

INDF:  Trading Buy
• Close 8000, TP 8200
• Boleh buy di level  7900-8000
• Resistance di 8200 & support di 7900
• Waspadai jika tembus di 7900
• Batasi resiko di 7800

ANTM:  Trading Buy
• Close 885, TP 900
• Boleh buy di level  865-885
• Resistance di 900 & support di 865
• Waspadai jika tembus di 865
• Batasi resiko di 855

BBNI:  Trading Buy
• Close 7625, TP 7725
• Boleh buy di level  7575-7625
• Resistance di 7725 & support di 7575
• Waspadai jika tembus di 7575
• Batasi resiko di 7500

Ket.  TP : Target Price

WATCHING ON SCREEN;
HMSP, CPIN, JPFA, ELSA, SMGR.,  

(Disclaimer ON) 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d