google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham Online Indonesia Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 21, 2019

KLBF | Kalbe Farma Melebarkan Sayap ke Negara Tetangga

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) ekspansif mengembangkan kapasitas dan melakukan inovasi. Sampai akhir Juni, perusahaan ini sudah menyerap belanja modal Rp 912 miliar, dari total capex tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun plus Rp 500 miliar untuk transformasi digital. Kebanyakan belanja modal terserap untuk kebutuhan pembangunan pabrik. Terutama untuk pabrik di Myanmar, pabrik Bintang Toedjoe, Saka Farma dan gudang PT Enseval Puitera Megatrading Tbk, jelas Bernandus Karmin Winata, Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan KLBF, Selasa (20/8). KLBF menargetkan pabrik Mixagrip di Myanmar dapat beroperasi secara komersial di 2022. Investasi pabrik Mixagrip di Myanmar mencapai Rp 250-Rp 300 miliar. Nantinya, produk dari pabrik baru di Myanmar bisa didistribusikan ke kawasan Asean lain, bahkan bisa ke Afrika. Tambahan informasi, pada semester satu lalu, KLBF membukukan penurunan penjualan ke luar negeri. Ekspor turun 1,82% jadi Rp 565,7 milia

TLKM | Telekomunikasi Indonesia Menjaga Indihome Tumbuh Dua Digit

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) optimistis pendapatan perusahaan dari segmen fixed broadband IndiHome bisa tumbuh dua digit. Sampai paruh pertama tahun ini, pendapatan IndiHome naik 61,5% secara year on year (yoy) menjadi Rp 8,8 triliun. Jumlah ini berkontribusi 12,6% terhadap pendapatan total TLKM, yakni Rp 69,3 triliun. Untuk mencapai target tersebut, Direktur Keuangan TLKM Harry Mozarta Zen mengatakan, perusahaan ini akan terus menambah pelanggan baru Indihome. TLKM menargetkan dalam tiga tahun ke depan, 35% pelanggan dari 65 juta rumah yang ada di Indonesia akan menjadi pelanggan potensial fixed broadband. Per semester I-2019, TLKM, yang menjadi pemimpin pasar fixed broadband, mencatat, pelanggan IndiHome sudah mencapai 6 juta. "Ditambah pelanggan perusahaan lain jadi sekitar 7 juta. Masih ada sekitar 12 juta masih menjadi potensial pelanggan fixed broadband," ucap Harry. Setiap tahun, Harry berharap, pelanggan baru Indihome bis

WSKT | Simak Cara Waskita Karya Menekan Rasio Utang

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berniat menurunkan rasio utang di tahun ini. Saat ini, gearing ratio WSKT mencapai 2,7 kali, jauh dari target, yakni di 2 kali-2,2 kali di akhir tahun. Direktur Keuangan WSKT Haris Gunawan menyebut, utang WSKT cukup tinggi lantaran banyaknya proyek dengan skema turnkey yang digarap perseroan ini. Jadi, emiten baru menerima pembayaran setelah proyek selesai. Meski begitu, di semester II-2019, rasio utang akan menyusut karena beberapa proyek turnkey sudah selesai. Beberapa proyek turnkey yang akan selesai di antaranya LRT Sumatra Selatan dengan nilai proyek Rp 2,9 triliun, tol Jakarta-Cikampek elevated senilai Rp 4,5 triliun dan ruas Tol Sumatra milik Hutama Karya senilai Rp 13 triliun. Tahun ini, WSKT memprediksi akan mendapat arus kas masuk sebesar Rp 40 triliun. Rinciannya, sebanyak Rp 26 triliun berasal dari realisasi turnkey dan sebesar Rp 14 triliun diterima dari proyek-proyek konvensional. Pada semester I-2019 WSKT men

PTBA | Valuasi Saham PTBA Masih Menarik

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan harga komoditas batubara sukses menekan kinerja emiten penambang batubara. Ini juga dirasakan oleh PT Bukit Asam (PTBA). Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, meskipun laporan keuangan untuk kuartal II-2019 belum dirilis, kinerja PTBA diperkirakan tidak berbeda jauh dengan emiten sesama produsen batubara seperti ITMG, BUMI dan INDY. Emiten-emiten tersebut kompak mencatatkan penurunan laba di kuartal II-2019, akibat tertekan penurunan harga komoditas global.Namun, PTBA memiliki banyak rencana ekspansi. Misal, penyelesaian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bangko, peningkatan train load station, hingga proyek penambangan batubara berkalori tinggi. "Ekspansi ini akan memberi dampak positif jika dapat diselesaikan secara cepat," kata Robertus, kemarin. Robertus memperkirakan tren penurunan harga batubara akan berakhir jika perang dagang juga berakhir. Tapi ia menilai hal ini tidak akan terjadi dalam waktu deka

TOWR | Sarana Menara Nusantara Kantongi Kontrak Jangka Panjang Rp 42,6 Triliun

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Sarana Menara Nusantara Tbk meyakini kinerja tahun ini bisa bertumbuh lebih baik. Hingga semester pertama tahun ini, Sarana Menara membukukan pendapatan Rp 3,03 triliun, atau tumbuh 8% dibandingkan pendapatan di semester pertama tahun lalu senilai Rp 2,8 triliun. Wakil Direktur Utama PT Sarana Menara Nusantara Tbk, Adam Ghifari, menyebutkan hingga Juni Sarana Menara telah mengantongi kontrak jangka panjang senilai Rp 42,6 triliun. Jumlah tersebut bertambah Rp 16,54 triliun dari posisi akhir tahun lalu yang senilai Rp 26,06 triliun. "Kontrak Rp 42,6 triliun terbanyak berasal dari XL Axiata, Tri dan Smartfren. Ini memang agak extra ordinary karena mereka mau jatuh tempo 2019, 2020, 2021 dan 2022 diperpanjang sekaligus langsung 10 tahun ke depan," ungkap Adam kepada KONTAN, Selasa (20/8). Dengan kondisi itu, emiten berkode saham TOWR di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini terus mencari peluang untuk menambah kontrak baru hingga akhir tahu

Analisa Saham WIKA, EXCL dan SILO

IHSG (6.265 - 6.320) : Indeks harga saham gabungan diprediksi akan melanjutkan pelemahannya. Target pelemahan indeks pada level 6.265 kemudian 6.230 dengan resist di level 6.320 dan 6.350. WIKA (Buy) : Target kenaikan harga pada level 2.400 kemudian 2.450 dengan support di level 2.300, cut loss jika break 2.260. EXCL (Buy) : Target kenaikan harga pada level 3.310 kemudian 3.380 dengan support di level 3.190, cut loss jika break 3.130. SILO (Buy) : Target kenaikan harga pada level 6.600 kemudian 6.800 dengan support di level 6.200, cut loss jika break 6.000. IPOT

Rekomendasi Saham Panin Sekuritas | 21 Agustus 2019

Daily Technical 21 Agustus 2019 Selamat pagi! Berikut adalah rekomendasi Daily Technical untuk hari ini, Rabu 21 Agustus 2019. IHSG ditutup menurun sebesar -0,97 poin (-0.01%) menuju level 6.295,73 pada perdagangan hari Selasa 20 Agustus 2019 kemarin. Penurunan yang tidak seperti penurunan. IHSG memang banyak aksi ambil untung namun tidak mengubah kondisinya yang sedang menguji resistance level pada 6.300. Hari ini akan menjadi hari penentu pasar dimana sentimen suku bunga akan kuat sekali terutama hari ini adalah sehari sebelum keputusan tersebut. Jika terjadi akumulasi, maka hari ini adalah harinya. Secara teknikal, IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menurun masih dalam pengujian level 6.300. Hari ini IHSG berpotensi menurun dalam range 6.270 s/d 6.312. CTRA Berpotensi membentuk golden cross MA5 dan MA20 pada 1240. Rekomendasi: Buy 1240 s/d 1265, TP 1300 s/d 1400, stop loss <1145 .="" p=""> SIDO Koreksi terbatas pada support MA5 (1150), tre

Analisa Saham ACES, ERAA dan MNCN

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Technical Insight Aug 21, 2019 (tasrul@miraeasset.co.id) IHSG Daily, 6,295.74(-0.02%), consolidation, trading range 6,266 – 6,326. indikator MFI optimized mulai terkoreksi dan indikator W%R  optimized masih cenderung naik. Sementara pada periode weekly indikator MFI optimized  masih bergerak naik dan indikator RSI optimized masih akan menguji support trendline. Daily support di 6,266 dan resistance di 6,326. Cut loss level di 6,241. ACES, 1,790 (+2.58%),trading buy, trading range 1,760 – 1,820 . indikator MFI optimized dan W%R optimized masih cenderung naik. Weeklu  support  di 1,760 sementara itu weekly resistance  di 1,860. Cut loss level  di  1,700. ERAA Daily, 1,875(-2.85%), buy on weakness, trading range 1,880 – 2,010. Indikator MFI optimized dan RSI optimized akan menguji support trendline. Daily  support  di 1,840  sementara itu daily resistance  di 1,980. Cut loss level  di 1,700. MNCN  Weekly , 1,260 (-3.45%), buy on weakness, trading

Analisa Saham PGAS | Weak Result due to asset impairment

PGAS (Under Review): Weak Result due to asset impairment PGAS mencatatkan pendapatan 2Q19 sebesar US$928 juta (+7,8% QoQ; -17,1% YoY), sehingga membawa pendapatan di 1H19 tercatat sebesar US$1,8 miliar (-6,7% YoY). Hal ini in-line dengan estimasi (PANS: 47,6%; Cons: 45,7%, rata-rata 5 tahun: 46,4%). Penurunan ini disebabkan oleh penurunan volume dari segmen distribusi, dan juga upstream dimana volume distribusi turun menjadi 932 BBTUD (+1,4% QoQ;-2% YoY) dan upstream turun menjadi 5,2 MMBOE (+3,4% QoQ;-32,2% YoY). Penurunan ini disebabkan oleh defisit gas dari salah satu supplier di Jawa timur, penurunan konsumsi dari pelanggan dan libur lebaran. Hal ini menjadikan pendapatan pada segmen distribusi dan upstream  turun menjadi US$1,3 miliar (-1,8% YoY) dan US$196 juta (-38,36% YoY) secara berurutan. Penurunan margin laba kotor dan margin laba operasi ke 32,4% (1H18: 34,0%) dan 14,1% (1H18:17,9%), mengakibatkan tekanan pada laba, tercatat sebesar rugi US$11 juta di 2Q19 (1Q19: +US

Analisa Saham ANTM : Let the Profit Runs

Saham ANTM pada perdagangan kemarin ditutup melemah sebesar -3.23% dengan ditutup diharga 1050, dimana candle yang terbentuk berhasil menjebol support di kotak merah. Arah koreksi ANTM untuk saat ini terdapat di area kotak berwarna pink yang akan menjadi support selanjutnya untuk ANTM . Secara Trend saham ANTM saat ini masih dalam fase Uptrend dan masih aman secara trend belum ada perubahan, penurunan yang terjadi menurut kami masih dalam batas wajar koreksinya. Bagi rekan-rekan Trader semua yang sudah memiliki ANTM dari bawah bisa diatur Trailing Stopnya untuk mengamankan Cuan yang sudah ada . Bagi teman-teman trader sekalian yang ingin mengoleksi ANTM kami sarankan tunggu ANTM diarea Kotak Pink sebagai area Buy ketika terjadi koreksi lebih dalam. Area berikutnya yang bisa dijadikan area Buy bagi rekan-rekan trader semua ada di area kotak biru jika kotak pink berhasil ditembus kembali. Menurut saya Area Biru ini sebanarny area ideal untuk entry namun tetep disusun saja plan u

Analisa Saham ELSA, WSBP, IMAS dan INCO

MNC Daily Scope Wave 21 Agustus 2019 IHSG ditutup terkoreksi tipis ke level 6,295 kemarin (20/8). Kami perkirakan hal tersebut merupakan awal dari wave ii dari wave (c) dari wave [b], dimana kami perkirakan wave ii berada pada area 6,220-6,250. Selama IHSG berada di atas 6,160 maka skenario tersebut akan berlaku. Support: 6,250, 6,140 Resistance: 6,320, 6,370 ELSA - Buy on Weakness (348) Kemarin (20/8) ELSA ditutup menguat 4,8% dan diikuti dengan volume pembelian yang cukup besar. Kami perkirakan ELSA berada pada awal wave [iii] dari wave C, dimana ELSA akan melanjutkan penguatannya kembali. Buy on Weakness: 336-340 Target Price: 360, 370 Stoploss: below 326 WSBP - Buy on Weakness (352) Kami perkirakan posisi WSBP saat ini sedang berada pada awal wave [iii], dimana WSBP masih berpotensi untuk menguat kembali untuk membentuk wave [iii]. Buy on Weakness: 346-350 Target Price: 360, 380 Stoploss: below 340 IMAS - Buy on Weakness (1,880) Posisi IMAS kami perkirakan su

Analisa Saham ERAA, BMRI dan AALI

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) Daily (Rp1.875) (RoE: 4,50%; PER: 27,62x; EPS: 68,24; PBV: 1,24x; Beta: 1,09). Pergerakan harga telah menguji garis MA-200 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp1.870-1.880, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.950, 2.160, 2.370 dan 2.580. Support: Rp1.840 dan 1.740. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Daily (Rp7.375) (RoE: 13,77%; PER: 12,55x; EPS: 585,74; PBV: 1,73x; Beta: 1,4). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp7.300-7.400, dengan target harga secara bertahap di level Rp7.725, 7.900, 8.050 dan 8.650. Support: Rp7.150. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Daily (Rp10.400) (RoE: 0,46%; PER: 225,99x; EPS: 46,02; PBV: 1,05x; Beta: 1,04). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish doji star candl

Analisa Saham SIMP, MEDC dan GMFI

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) Daily (Rp324) (RoE: -0,69%; PER: -40,91x; EPS: 7,22; PBV: 0,28x; Beta: 1,02). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp320-326, dengan target harga secara bertahap di level Rp334, 358, 384 dan 408. Support: Rp320 dan 308. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Daily (Rp775) (RoE: 3,86%; PER: 17,42x; EPS: 44,20; PBV: 0,67x; Beta: 2,18). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan sebelumnya terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada kisaran Rp765-775, dengan target harga secara bertahap di level Rp785, 820, 860 dan 895. Support: Rp745. PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI) Daily (Rp210) (RoE: 4,28%; PER: 29,05x; EPS: 7,16; PBV: 1,24x; Beta: N/A). Terlihat pola bullish inverted hammer can

Analisa Saham ADHI, PTPP dan WSKT

ADHI (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.495 kemudian 1.535 dengan support di level 1.405, cut loss jika break 1.365. PTPP (Buy) : Target kenaikan harga pada level 2.040 kemudian 2.070 dengan support di level 1.935, cut loss jika break 1.890. WSKT (Buy) : Target kenaikan harga pada level 1.875 kemudian 1.895 dengan support di level 1.835, cut loss jika break 1.815. IPOT

Saham Online di Facebook