google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham WSKT | PT Waskita Karya Tbk Jual Aset, Apa Faktanya? Langsung ke konten utama

Saham WSKT | PT Waskita Karya Tbk Jual Aset, Apa Faktanya?


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi keuangan perusahaan konstruksi pelat merah kerap menjadi sorotan. Ini terkait erat dengan upaya perusahaan tetap bisa melakukan investasi dengan nilai jumbo. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) salah satunya.

Emiten plat merah ini dikabarkan tengah melakukan penjualan aset. Apa alasannya? Apa saja aset-aset yang dilepas?

Berikut sejumlah fakta terkait penjualan aset WSKT:

1. WSKT tengah mengalami arus kas

Direktur Utama WSKT I Gusti Ngurah Putra mengakui WSKT tengah mengalami kesulitan arus kas (cash flow) lantaran nilai investasi yang besar. Salah satu strategi yang dijalankan WSKT untuk tetap menjaga struktur keuangan adalah dengan divestasi aset.

"Kaitan dengan itu, strategi tidak mudah. Saat ini semua berita bilang menuju resesi sehingga menjual barang besar tidak mudah secara cash flow," jelas Putra saat acara sharing and lunch meeting bersama beberapa media di gedung Waskita Heritage, Rabu (11/12).

2. Divestasi aset jadi strategi

Beruntung dalam waktu dekat transaksi divestasi ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono akan segera terealisasikan. Sehingga WSKT bisa meraup dana sekitar Rp 2,41 triliun.

Dua ruas jalan tol tersebut akan didivestasikan ke Road King Infrastructure Ltd.

Direktur Utama WSKT I Gusti Ngurah Putra mengatakan, WSKT menjual seluruh kepemilikannya atas dua ruas tol tersebut. Adapun kepemilikan WSKT di dua ruas jalan tol tersebut masing-masing sebesar 40%.

Nilai transaksi divestasi disepakati sebesar Rp 1,85 triliun untuk ruas tol Solo-Ngawi. Sedangkan nilai divestasi ruas jalan tol Ngawi-Kertosono senilai Rp 562 miliar.

Adapun nilai buku ruas tol Solo-Ngawi sebesar Rp 1,3 triliun dan nilai buku ruas tol Ngawi-Kertosono sebesar Rp 400 miliar.

"Ini membawa persepsi bahwa Indonesia aman untuk investasi," ujar Putra saat membuka acara sharing and lunch meeting bersama beberapa media di gedung Waskita Heritage, Rabu (11/12).

3. Masih akan terus menjual aset

Lebih lanjut, Putra mengatakan, WSKT masih akan melakukan divestasi jalan tol. Ini merupakan strategi perusahaan untuk menjaga arus kas. Anak usaha WSKT yaitu PT Waskita Toll Road masih akan melepas 6 ruas tol-7 ruas tol.

"Kemungkinan kita jual 6 sampai 7 ruas tol. Kalau keuangan bagus, Waskita Toll Road akan kita lepas di market, mudah-mudahan dapat suntikan dana untuk sisa proyek jalan," jelas dia.

Selain Waskita Toll Road yang akan dilepas kepada publik, WSKT juga berniat melepas Waskita Realty pada tahun 2021.

Sejatinya rencana melepas saham Waskita Realty sudah direncanakan tahun ini. Adapun, dana hasil initial public offering (IPO) tersebut rencanaya akan digunakan untuk menguasai landbank di sekitar jalan tol.

4. Masih memiliki piutang

Di sisi lain, WSKT masih memiliki piutang. Direktur Operasional 3 WSKT Gunadi Soekardjo mengatakan, WSKT akan menerima dana Rp 26 triliun dari proyek turnkey. Salah satunya dari proyek Tol Jakarta Cikampek Elevated II.

Selain itu, melansir laporan keuangan perusahaan, WSKT akan menerima uang masuk dari proyek pembangunan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)  Wadi di Sumedang Jawa Barat Rp 716,73 miliar dan proyek Apron Bandara Sultan Hasanuddin Rp 422 miliar.

Berdasarkan data terakhir, WSKT telah menerima dana masuk sebesar Rp 6 triliun. Pada bulan Desember 2019 ini diproyeksikan WSKT akan menerima sekitar Rp 20 triliun.

Sekitar 70% dari total penerimaan kas proyek turnkey akan digunakan untuk melunasi pinjaman. Selain itu WSKT juga merencanakan menerima Rp 14 triliun dari pembayaran proyek dengan skema progres payment. Sehingga total kas yang masuk dari proyek konstruksi di tahun 2019 adalah Rp 40 triliun.

"Akan turun rasio utang, lalu divestasi tadi juga akan menurunkan rasio utang," ujar Gunadi kepada Kontan.co.id.

Adapun gearing ratio WSKT saat ini di level 2,8 kali. WSKT menargetkan di sisa tahun ini gearing ratio bisa mencapai 2,3 kali - 2,5 kali. "Tapi mungkin 2,7 kali ya," ujar Gunadi.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...