IQPlus, (13/12) - PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menargetkan penjualan di tahun depan meningkat 10 persen dari proyeksi total penjualan di sepanjang tahun ini sebesar Rp9 triliun. Pada Kuartal III-2019, jumlah penjualan TBLA tercatat sebesar Rp6,34 triliun.
"Pada tahun 2020, kalau penjualan kami naik 10 persen saja, maka sudah bisa mencapai Rp10 triliunan," kata Deputi Presiden Direktur TBLA, Sudarmo Tasmin di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis.
Sudarmo mengatakan, sebelumnya perseroan memproyeksikan tingkat penjualan di 2019 sebesar Rp8,4 triliun, namun tren kenaikan harga kelapa sawit di Kuartal IV-2019 ini akan mendorong perkiraan penjualan TBLA menjadi Rp9 triliun.
Guna mendukung target tersebut, menurut Corporate Secretary TBLA, Hardy, perseroan menganggarkan belanja modal (capex) di 2020 sebesar SGD26 juta. Sebesar SGD6 juta untuk dibelanjakan bagi keperluan di dua pabrik baru, yakni Pabrik Refined Glycerin 120 TPD dan Pabrik Re-Esterification PFAD 100 TPD di Way Lunik, Lampung serta penanaman kebun tebu di Lampung.
Sementara itu, sebesar SGD20 juta dari anggaran capex di 2020 akan dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan di Pabrik Biodiesel 1.500 TPD dan Pabrik Refinery 2.500 TPD di Way Lunik, Lampung.
Ia menyebutkan, TBLA akan menambah kapasitas produksi biodiesel, karena ke depannya kebutuhan biodiesel akan semakin meningkat sejalan dengan kebijakan mandatory pemerintah terkait B30. Sehingga, lanjut dia, TBLA memutuskan untuk membangun pabrik biodiesel berkapasitas 1.500 ton per hari di Lampung.
Dengan demikian, jelas Hardy, total kapasitas produksi biodiesel menjadi 2.500 ton per hari pada 2020. TBLA juga akan membangun pabrik refinery berkapasitas 2.500 ton per hari di Lampung, maka pada 2021 diperkirakan TBLA bisa memproduksi 750.000 ton dengan kapasitas 2.500 ton per hari. "Kedua pabrik itu akan selesai pada awal Kuartal IV-2020," ucapnya. (end/fu)
Komentar
Posting Komentar