google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham ISAT | Peringkat PEFINDO terhadap PT Indosat Tbk Langsung ke konten utama

Saham ISAT | Peringkat PEFINDO terhadap PT Indosat Tbk


IQPlus, (16/12) - PEFINDO telah menegaskan peringkat "idAAA" terhadap PT Indosat Tbk (ISAT) dan Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2019-2020, Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2017-2019, Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2014-2016, dan Obligasi VIII Tahun 2012 Seri B.

PEFINDO juga telah menegaskan peringkat "idAAA(sy)" untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Tahun 2019-2020, Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahun 2017- 2019, dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2014-2016. PEFINDO juga menegaskan peringkat "idAAA" terhadap Obligasi Berkelanjutan Indosat III Tahun 2019 Tahap I Seri A sebesar Rp815 miliar dan peringkat "idAAA(sy)" terhadap Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat III Tahun 2019 Tahap I Seri A sebesar Rp348 miliar yang akan jatuh tempo pada 15 Maret 2020.

ISAT berencana melunasi obligasi dan sukuk yang akan jatuh tempo menggunakan dana dari fasilitas kredit yang belum digunakan dari beberapa bank dan internal. ISAT memiliki fasilitas kredit yang belum digunakan sebesar Rp3,1 triliun pada 31 Oktober 2019 dan kas sebesar Rp1,2 triliun pada 30 September 2019. ISAT juga sedang finalisasi transaksi penjualan menara, yang diekspektasikan menghasilkan arus kas masuk sebesar Rp6,39 triliun untuk mendanai rencana belanja modal dan melunasi utang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat. Outlook untuk peringkat korporat adalah "stabil".

Peringkat mencerminkan dukungan yang kuat dari pemegang saham utama (Ooredoo Asia, Pte Ltd) dengan posisinya sebagai entitas anak inti, posisi pasar Perusahaan yang sangat kuat sebagai salah satu dari tiga operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, dan kinerja operasional yang diharapkan lebih baik pada jangka pendek hingga menengah. Namun, peringkat dibatasi oleh kebijakan finansial Perusahaan yang agresif dan ketatnya persaingan dalam industri telekomunikasi.

Peringkat akan diturunkan jika dalam pandangan kami, ada penurunan yang material atas kepemilikan dan dukungan dari induk usaha. Peringkat akan berada dalam tekanan jika ISAT secara agresif mendanai ekspansi bisnis dengan utang yang secara substansial lebih besar dari yang diproyeksikan tanpa diimbangi dengan membaiknya pendapatan dan/atau marjin profitabilitas dalam jangka waktu dekat hingga menengah. Peringkat juga akan diturunkan jika ada tuntutan hukum di masa mendatang terkait kasus IM2 yang akan mempengaruhi arus kas secara substansial melebihi denda Rp1,4 triliun dan mengganggu kegiatan operasionalnya.

Tidak ada dampak atas peringkat dari denda sebesar Rp1,4 triliun, yang telah dicadangkan pada tahun 2014, mempertimbangkan likuiditas yang cukup, rekam jejak yang baik dalam melunasi kewajiban finansial, dan dukungan kuat dari pemegang saham utama. (end)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...