KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) berencana membidik peningkatan penyewaan menara telekomunikasi sebesar 15% sampai 20% pada 2020 mendatang.
Direktur Utama GHON, Rudolf Parningotan Nainggolan menyampaikan, target tersebut akan dilaksanakan dengan memperbanyak collocation dan menjajaki smart city. "Kami targetkan tahun depan peningkatan penyewaan sebesar 15%-20% menjadi sekitar 1.150-1.200 tenant," terangnya pada Kontan, Jumat (13/12).
Untuk memuluskan rencana bisnis, GHON mempersiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) dengan perkiraan sebesar Rp 150 miliar sampai Rp 200 miliar.
Menilik laporan keuangan GHON pada periode kuartal III 2019, emiten menara ini menuai peningkatan pendapatan 7,02% dengan perolehan Rp 85,27 miliar dari sebelumnya Rp 79,67 miliar dari periode yang sama tahun lalu. Sementara nilai laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk melesat 89,50% di angka Rp 43,87 miliar dari Rp 23,15 pada kuartal III 2018 lalu.
Tahun ini, GHON menargetkan bisa memiliki 645 menara built to suit (B2S) dan 300 kolokasi. Pada awal tahun 2019, GHON memiliki 556 menara B2S dan 289 kolokasi.
Sedangkan sampai September 2019, Gihon telah memenuhi target sebanyak 945 penyewaan menara telekomunikasi atau base transceiver station (BTS). Saat ini, Gihon telah memenuhi sebanyak 900 penyewaan BTS.
Lebih lanjut, GHON masih belum merinci adanya kepastian untuk mengakuisisi menara sebagai cara ekspansi anorganik. "Kami tidak menutup kemungkinan jika ada peluang untuk akuisisi dan sejalan dengan visi dan misi Gihon, tentunya akan sangat kami pertimbangkan." Lanjut Rudolf.
Aset GHON meningkat 18,39% menjadi Rp 574,39 miliar per September 2019 dari posisi Desember 2018 yang sebesar Rp 485,15 miliar. Lalu, jumlah liabilitas meningkat 16,82% dari Rp 92,99 miliar menjadi Rp 108,64 miliar. Ekuitas Gihon naik 18,76% menjadi Rp 465,75 miliar dari sebelumnya Rp 392,15 miliar.
Komentar
Posting Komentar