KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tren penurunan harga batubara masih berpeluang terjadi di tahun depan. Kondisi ini dapat mempengaruhi aktivitas bisnis emiten yang bergerak di sektor batubara, salah satunya PT Adaro Energy Tbk (ADRO, anggota indeks Kompas100 ini).
Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira menyampaikan, pihaknya berupaya mempertahankan kinerjanya di tengah lesunya harga batubara. ADRO memilih untuk tidak mengakuisisi lahan tambang, baik lahan yang sudah beroperasi atau lahan baru, di tahun depan. Emiten ini pun akan fokus mengembangkan tambang batubara yang sudah ada.
"Kami akan menjaga tingkat produksi guna mempertahankan cadangan batubara secara jangka panjang," ujar dia, Selasa (10/12).
Sayangnya, Febriati belum bisa menginformasikan perihal target produksi batubara ADRO untuk tahun depan. "Nanti awal tahun kami kabari," kata dia.
Berkaca pada berita sebelumnya, ADRO memproyeksikan produksi batubara di tahun ini sekitar 54 juta--56 juta ton. Sedangkan di kuartal tiga lalu, produksi batubara ADRO telah mencapai 44,13 juta ton atau naik 13% (yoy).
ADRO juga tidak terlalu mengkhawatirkan gejolak harga batubara. Pasalnya, ADRO memiliki sejumlah anak usaha yang terlibat dalam rantai pertambangan dan pasokan batubara secara terintegrasi. Misalnya, PT Adaro Indonesia, PT Adaro Power, PT Adaro Logistic, dan PT Saptaindra Sejati. Sinergi antar anak usaha tersebut membuat ADRO dapat mengontrol biaya produksi, meningkatkan efisiensi, hingga mengurangi risiko di pasar batubara.
Febriati menambahkan, alasan ADRO belum berkeinginan mengakuisisi lahan tambang dalam waktu dekat lantaran perusahaan juga sedang fokus mengembangkan bisnis pembangkit listrik.
Catatan Kontan, ADRO melalui anak usahanya PT Tanjung Power Indonesia sedang membangun pembangkit listrik berkapasitas 2x100 MW di Kalimantan Selatan. Proyek tersebut ditargetkan selesai akhir tahun ini.
Perusahaan juga sedang membangun pembangkit listrik melalui PT Bhimasena Power Indonesia yang berkapasitas 2x1.000 MW di Batang, Jawa Tengah. Hingga semester satu lalu proyek ini sudah berjalan 79%.
Komentar
Posting Komentar