google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham DILD | DONGKRAK OKUPANSI APARTEMEN PRAXIS SURABAYA, INTILAND GANDENG TRAVELIO Langsung ke konten utama

Saham DILD | DONGKRAK OKUPANSI APARTEMEN PRAXIS SURABAYA, INTILAND GANDENG TRAVELIO


IQPlus, (06/11) - PT Intiland Development Tbk terus melakukan langkah strategis. Kali ini salah satu raksasa property Indonesia ini menggandeng Travelio untuk memasarkan sisa unit apartemen Praxis Surabaya dan sekaligus mencari penyewanya.

Menurut Harto Laksono, direktur marketing PT Intiland Development Tbk, kerjasama dengan Travelio sebenarnya sudah dilakukan di beberapa proyeknya di Jakarta. Namun untuk proyek apartemen yang di Surabaya kerjasama dengan Travelio ini yang pertama kalinya.

"Kami ingin kerjasama ini memberikan dampak yang bagus bagi Praxiss terutama percepatan hunian dan penjualan sisa unitnya," kata Harto Laksono usai menandatangani MoU kerjasama di Praxis Apartemen Surabaya (5/11).

Dikatakan, saat ini apartemen Praxis yang berada di pusat kota Surabaya ini sebenarnya sudah selesai dibangun. Bahkan unitnya sudah diserahterimakan pada pemilik. Namun hingga saat ini okupansinya masih rendah.

"Dari sekitar 300 unit, saat ini masih 40 an unit yang dihuni. Ada yang dipakai sendiri, ada yang disewakan," tambahnya.

Karena itu, dia berharap kerjasama dengan Travelio akan mempercepat okupansinya. Pasalnya, kalau pemilik akan jalan sendiri-sendiri mencari penyewanya akan lama. Sementara Travelio dikenal sudah memiliki link yang kuat untuk menjaring penyewa apartemen.

"Kerjasama ini juga untuk menjual sisa unit 10 persen dari total unit. Kami bahkan sudah siapkan paket full furnished dengan harga mulai Rp 1,6 miliar. Pembeli langsung bisa pakai atau disewakan lewat Travelio," tandas Harto Laksono.

Felicia Gautama, head of business development Travelio mengatakan, pihaknya tidak hanya menjaring market lokal saja namun juga market internasional. Sebab itu, pihaknya juga kerjasama dengan sejumlah platform travel yang cukuip besar di Indonesia Traveloka, Pegi-Pegi dan Ticket.Com.

"Kami ingin kerjasama ini memberikan benefit bagi kedua belah pihak. Karena itu, kami akan menjaring market lokal dan juga internasional. Apalagi Surabaya dikenal sebagai kota bisnis yang cukup besar," kata Felicia Gautama.

Dijelaskan, pihaknya sudah memiliki pengalaman mengelola beberapa apartemen di Jakarta. Secara umum okupansinya mencapai 52 persen. Untuk yang di Surabaya kerjasama dengan corporate Intiland merupakan pertama kalinya,

Meskipun market di Surabaya tidak segede di Jakarta, namun dengan pengalaman dan dukungan timnya yang kuat dan professional dia yakin akan mampu menjaring user sebanyak mungkin. Kebebasan yang diberikan developer akan memberikan opportunity yang besar.

"Kami bisa menyewakan daily, mothnly atau yearly. Pengalaman kami, selama ini sekitar 70 persen merupakan penyewa long term terutama dari penyewa leisure," kata Felicia Gautama. (end/ahd)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...