KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) akan menerbitkan obligasi maksimal Rp 3 triliun di akhir tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi kredit perseroan tahun depan.
Dengan tambahan dana tersebut, bank ini lebih optimis dalam melakukan ekspansi tahun depan. Perseroan menargetkan penyaluran kredit tumbuh sekitar 10%-12%. Jauh di atas perkiraan realisasi kredit tahun ini.
Hingga kuartal III 2019, penyaluran kredit CIMB Niaga hanya tumbuh tipis 4,9% year on year (YoY) menjadi Rp 191,67 triliun. Sementara hingga akhir tahun ini pertumbuhannya diperkirakan hanya akan mencapai sekitar 6%-7%.
“Pertumbuhan kredit tahun depan akan lebih positif terutama di konsumer segmen dan UMKM. Kami akan fokus mengejar pertumbuhan bisnis di dua segmen itu,” kata Direktur Strategy and Finance CIMB Niaga, Lee Kai Kwong di Jakarta, Senin(18/11).
Segmen konsumer dan UMKM diperkirakan akan tumbuh di atas 10% tahun 2020. Sedangkan segmen korporasi dan sub-korporasi diharapkan hanya tumbuh single high digit.
Sementara Frans Rahardja Alimhamzah, Direktur Bank CIMB Niaga mengatakan, penerbitan obligasi yang terdiri dari Rp 2 triliun obligasi senior dan Rp 1 triliun obligasi subordinasi itu merupakan strategi perseroan untuk menarik pendanaan di tengah perlambatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).
“Obligasi ini termasuk diversifikasi funding kami. Kami ada portofolio yang short term dan long term. Jadi ini termasuk untuk memperbaiki struktur funding kami. Kredit jangka panjang maunya dibiayai dengan funding yang panjang juga,” kata Frans.
Seperti diketahui, penghimpunan DPK CIMB Niaga per September 2019 hanya mencapai Rp 190,3 triliun atau mengalami penurunan 2,1% YoY. Likuiditas perseroan terlihat semakin ketat yang tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang cukup tinggi yakni 99,02%.
Frans menambahkan, penerbitan obligasi ini merupakan salah satu persiapan CIMB untuk lebih ekspansif tahun depan. Meskipun optimis menyambut 2020, target ke depan akan tetap disesuaikan juga dengan perkembangan kondisi ekonomi yang terjadi.
Selain konsumer, CIMB akan fokus mendorong pertumbuhan bisnis lewat segmen UMKM sejalan dengan dengan arahan dari pemerintah. Untuk menyasar segmen ini, perseroan fokus melakukan pembiayaan di bawah Rp 15 miliar.
Untuk mendorong pertumbuhan segmen UMKM, CIMB akan menyiapkan beberapa strategi, salah satunya dengan menggunakan digital. “Jadi misalnya dengan aplikasi terus ada penyederhanaan dengan sistem skoring yang lebih akurat sehingga kami bisa tangkap nasabah lebih cepat dan mudah. Ini bukan fitur baru tetapi kami perbaiki dari fitur yang sudah ada,” jelas Frans
Sementara untuk segmen korporasi, CIMB Niaga akan mengikuti perkembangan industrinya saja dan lebih fokus untuk masuk ke segmen infrastruktur.
Komentar
Posting Komentar