google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham SRIL | Seize the Moment Langsung ke konten utama

Analisa Saham SRIL | Seize the Moment


Analisa Fundamental

SRIL mencatatkan pendapatan pada 3Q19 sebesar USD263 juta (-16,3% QoQ. +19,6% YoY) sehingga membawa pendapatan kumulatif pada 9M19 menjadi USD895 juta (+17,2% YoY). Hal ini didorong oleh meningkatnya penjualan ekspor menjadi USD535 pada 9M19 (+31,8% YoY), yang didominasi dari kawasan Asia sebesar USD323 juta (+4,6% YoY). Untuk kawasan Eropa, Amerika, dan Afrika tercatat meningkat menjadi USD81 juta (+60,9% YoY), USD73 juta (+191,4% YoY), dan USD56 juta (+179,1% YoY) secara berurutan. Penjualan domestik tercatat stagnan pada 9M19 di USD361 juta (+0,7% YoY) yang diakibatkan oleh penurunan performa di segmen yarn dan greige di 3Q19, menjadi USD157 juta (-4,7% YoY) dan USD28 juta (-17,9% YoY) secara berurutan. Laba bersih pada 3Q19 tercatat menurun menjadi USD9 juta (-74,5% QoQ, +35,7% YoY) sehingga membawa laba bersih pada 9M19 menjadi USD72 juta (+2,4% YoY), dimana penurunan laba lebih disebabkan oleh meningkatnya utang serta biaya bunga. Kami masih merekomendasikan BUY namun menurunkan target harga ke Rp320, setara 20% discount ke regional peers (implied PE 2020: 4,4x), karena: (1) potensi peningkatan pendapatan dari pasar ekspor, khususnya US sebagai dampak dari perang dagang dengan China, (2) pasar tekstil domestik yang diperkuat oleh safeguard, dan (3) valuasi yang atraktif dibandingkan ke regional peers.

*transfer coverage from Nugroho R. Fitriyanto to Ishlah Bimo Prakoso

Pendapatan meningkat didorong oleh produk ekspor. SRIL membukukan pendapatan pada 3Q19 sebesar USD263 juta (-16,3% QoQ, +19,6% YoY) sehingga membawa pendapatan sampai 9M19 menjadi USD895 juta (+17,2% YoY) in line dengan estimasi (PANS: +79,8%, Cons: 83,0%, rata-rata 5 tahun: 74,3%). Kenaikan ini didorong oleh peningkatan penjualan ekspor di 9M19 menjadi USD535 juta (+31,7% YoY; 59,7% dari total pendapatan), seperti: (1) Asia, USD323 juta (+4,6% YoY), (2) Eropa, USD81 juta (+60,9% YoY), (3) US dan Amerika Latin, USD73 juta (+191,4% YoY), serta (4) Afrika, USD56 juta (+179,1% YoY). Berdasarkan segmen, produk fabric dan garment adalah faktor utama dari pendorong kenaikan ekspor dengan jumlah USD151 juta (+29,3% YoY; 28,2% dari total pendapatan) dan USD152 juta (+49,8% YoY; 28,4% dari total pendapatan) secara berurutan. Kami melihat adanya perang dagang antara China dan US menjadi peluang bagi perseroan, di saat US yang menaikan tarif impor tekstil dari China. Sehingga, perseroan dapat mengisi sebagian pasar tekstil US pasca tarif yang dikenakan.

Pendapatan domestik relatif stagnan. Dari penjualan domestik, hingga 9M19 cenderung stagnan di USD361 juta (+0,7% YoY, 40,3% dari total pendapatan). Hal ini disebabkan oleh penurunan di 9M19 untuk segmen yarn dan greige menjadi USD157 juta (-4,7% YoY; 43,5% dari total pendapatan) dan USD28 juta (-17,9% YoY; 7,7% dari total pendapatan). Kami melihat penurunan pendapatan ini disebabkan oleh persaingan dari produk impor China yang meningkat sebagai dampak dari menurunnya ekspor China ke US. Untuk 2020, kami melihat ancaman produk impor dapat mereda didorong oleh respon Kemenkeu untuk menerapkan safeguard bagi produk tekstil khusunya untuk lini hulu yang telah berlaku sejak tanggal 9 November 2019. Produk tersebut meliputi: (1) Produk benang dengan tarif Rp1.405/kg, (2) produk kain dengan tarif Rp1.318/meter hingga Rp9.521/meter, dan (3) produk turunan tekstil selain pakaian dengan tarif Rp41.083/kg. Kami melihat kebijakan tersebut dapat memperkuat penjualan domestik tekstil lini hulu seperti benang katun dan kain. Untuk SRIL tentunya hal ini merupakan katalis positif dimana lini hulu benang katun dan kain menyumbang 51,2% dari total pendapatan domestik pada 9M19.

Laba bersih terhambat beban bunga. Di 3Q19 SRIL mencatatkan laba bersih sebesar USD9 juta (-74,5% QoQ, -36,7% YoY) setara dengan laba bersih 9M19 di USD72 (+2,4% YoY) di bawah estimasi kami (PANS: 67,7%, Cons: 74,2% rata-rata 5 tahun: 73,3%). Penurunan laba di 3Q19 disebabkan oleh meningkatnya beban bunga, tercatat sebesar Rp62 miliar (+22,9% YoY) karena naiknya utang berbunga ke USD773 juta (+10,1% YoY). Net gearing tercatat flat di 1,1x (9M18: 1,2x) dimana angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan peers (domestik: 1,0x, regional: 0,8x).

Revisi penurunan laba bersih. Kami merevisi laba bersih di 2019/2020 sebesar -14,9%/-13,5%. Revisi ini didasari oleh meningkatnya kombinasi dari kenaikan interest bearing liabilities dan cost of borrowing sepanjang tahun 2019 yang berdampak terhadap bottom line perseroan.

Rekomendasi:

Merekomendasikan BUY namun menurunkan TP: ke Rp320. karena: 
(1) Potensi peningkatan pendapatan dari pasar ekspor, khususnya US sebagai dampak dari perang dagang dengan China, 
(2) Pasar tekstil domestik yang diperkuat oleh safeguard, dan 
(3) Valuasi yang atraktif dibandingkan ke regional peers. Sehingga, kami masih merekomendasikan BUY namun menurunkan TP: ke Rp320, setara 20% discount ke regoinal peers (implied PE 2020: 4,4x).

Best Regards,
Panin Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d