google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham WIKA | Wijaya KArya Bidik Proyek Bandara di Taiwan Senilai Rp 9,87 Triliun Langsung ke konten utama

Saham WIKA | Wijaya KArya Bidik Proyek Bandara di Taiwan Senilai Rp 9,87 Triliun

PT Wijaya Karya (Wika) Tbk getol mencari proyek di luar negeri. Kabar terbaru, perusahaan berkode saham WIKA di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu membidik kontrak pembangunan bandar udara (bandara) di Taiwan senilai US$ 700 juta atau sekitar Rp 9,87 triliun.

Manajemen Wijaya Karya berharap memenangi proyek tersebut. Perolehan kontrak tersebut akan menambah capaian kontrak baru 2019.

Sepanjang Januari hingga September 2019, Wijaya Karya membukukan kontrak baru senilai Rp 25,7 triliun.

Sebanyak Rp 15 triliun dari total kontrak baru berasal dari segmen infrastruktur dan gedung. Sisanya bersumber dari segmen energi, industrial plant dan properti.

Sebagian kontrak baru Wijaya Karya itu berasal dari luar negeri.

Sebut saja proyek perumahan rakyat di Aljazair senilai Rp 500 miliar dan proyek terminal kargo di Zanzibar sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun.

Adapun kontrak pekerjaan di Zanzibar di luar kolaborasi IndonesiaAfrica Infrastructure Dialogue senilai US$ 356 juta atau sekitar Rp 5 triliun.

Pencapaian kontrak baru yang dicatatkan oleh Wijaya Karya selama sembilan bulan tahun ini belum sampai separuh dari total target sepanjang 2019 yang mencapai Rp 61,74 triliun.

Meski demikian, manajemen WIKA masih optimistis bisa mengejar kekurangan target dalam tiga bulan terakhir 2019.

Selain proyek bandara Taiwan tadi, Wijaya Karya berharap pada sejumlah proyek besar lain.

"Ada beberapa proyek yang diproyeksikan memiliki potensi yakni jalan tol, pembangkit listrik, termasuk proyek industrial plant dan proyek di luar negeri," kata Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk, Mahendra Vijaya, saat dihubungi KONTAN, Kamis (17/10).

Wijaya Karya menakar, aneka proyek swasta maupun pemerintah bakal marak pada kuartal IV 2019.

Sebelumnya, proyek-proyek baru sempat melambat lantaran efek pemilihan umum.

Selama semester I-2019, pendapatan bersih Wijaya Karya turun 12,48% year on year (yoy) menjadi Rp 11,36 triliun. Infrastruktur dan gedung menjadi kontributor utama hingga Rp 7,31 triliun.

Sumber: https://insight.kontan.co.id/news/wijaya-karya-wika-bidik-proyek-bandara-di-taiwan-senilai-rp-987-triliun?page=2

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...