Harga batubara acuan (HBA) Indonesia Oktober 2019 tercatat sebesar US$ 64,8 per metrik ton, turun 1,5% dari periode September.
Penurunan harga batubara mendorong beberapa emiten alat berat terpaksa memangkas target penjualan alat berat.
PT United Tractors Tbk (UNTR) misalnya, tahun ini memangkas target penjualan alat berat dari 4.000 unit menjadi 3.600 unit. Saat ini, UNTR belum merilis kinerja operasional kuartal III-2019. "Setelah kuartal III, kami akan evaluasi kembali target tahun ini dan tahun depan," ujar Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan United Tractors, Selasa (22/10).
PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) memasang target penjualan alat berat jenis ekskavator 1.916 unit untuk tahun fiskal April 2019 sampai Maret 2020. Angka ini lebih rendah 7,4% dibanding realisasi tahun fiskal sebelumnya, yaitu penjualan 2.071 unit ekskavator.
Direktur Hexindo Djonggi Gultom tak menampik penjualan alat berat tahun ini masih melemah. Di periode April-September 2019, Hexindo menjual 935 unit alat berat.
President Director CSA Institute Aria Santoso memperkirakan, harga batubara saat ini masih kurang ideal. "Diperkirakan, belum ada peningkatan kinerja yang signfikan dengan kondisi ini," ujar dia.
Meski begitu, Arie menilai saham UNTR dan HEXA bisa dikoleksi dengan target harga masing-masing Rp 23.500 per saham dan Rp 2.200 per saham. Alasannya, kedua emiten ini mampu mencetak pertumbuhan kinerja di semester I lalu.
Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto merekomendasikan wait and see semua saham emiten alat berat. Ia menilai industri ini masih rawan terkena sentimen negatif penurunan harga batubara.
Sumber: https://insight.kontan.co.id/news/saham-emiten-alat-berat-terjegal-harga-batubara-ini-rekomendasi-untuk-untr-dan-hexa
Komentar
Posting Komentar