google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham TOWR | Prospek Bisnis Menara Telekomunikasi Semakin Berisi Langsung ke konten utama

Saham TOWR | Prospek Bisnis Menara Telekomunikasi Semakin Berisi


Sejumlah perusahaan pengelola menara telekomunikasi terus ekspansif menambah jumlah menara. Bukan hanya pertumbuhan organik, mereka juga rajin melakukan akuisisi.

PT Sarana Menara Nusantara Tbk, misalnya, baru saja menambah 1.000 menara baru yang diperoleh dari akuisisi menara telekomunikasi milik PT Indosat Tbk.

Hingga Juni tahun ini, Sarana Menara atau yang tercatat dengan kode saham TOWR di Bursa Efek Indonesia ini memiliki total 18.152 menara.

TOWR merupakan pemain utama bisnis menara telekomunikasi di Indonesia.

Wakil Direktur Utama TOWR, Adam Ghifari, menjelaskan pihaknya terus fokus pada pertumbuhan menara dan fiber optik.

Hingga akhir 2019, dia menargetkan secara organik akan memiliki 30.000 titik sewa dengan tenancy ratio 1,63, sedangkan realisasi per Juni 29.150 titik sewa.

"Kami sudah dapat (tambahan) dari Indosat. Kami mengharapkan terus bertumbuh, baik secara organik maupun akuisisi," ujar dia kepada KONTAN, Selasa (15/10).

Soal porsi kepemilikan menara, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengekor posisi TOWR.

Direktur Keuangan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Helmy Yusman Santoso, menyatakan tahun ini mereka terus ekspansi. TBIG membidik penambahan 3.000 tenant yang meliputi 1.000 menara baru dan 2.000 kolokasi.

Untuk memuluskan rencana tersebut, TBIG mengalokasikan dana belanja modal Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun. Hingga semester pertama, mereka telah menyerap Rp 933 miliar dengan realisasi 1.200 tenant baru.

"(Pertumbuhan) kami memang organik bekerjasama dengan pelanggan kami (operator). Kami dukung mereka untuk pembangunan, baik kolokasi maupun menara baru," ujar Helmy kepada KONTAN, kemarin.

Hingga tahun lalu, TBIG memiliki 15.091 site telekomunikasi dengan 25.518 penyewaan. Jika target tahun ini tercapai, maka mereka akan memiliki lebih 16.000 menara dengan 28.500 tenant.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) juga terus menambah jumlah menara. Saat ini, Mitratel mengelola lebih dari 13.700 menara.

Grup Telkom memang berupaya meningkatkan kapabilitas dalam menyambut era 5G. Manajemen TLKM berharap bisa meningkatkan tenancy ratio menara dengan sinergi grup.

"Bisnis menara telekomunikasi diprediksikan semakin baik, khususnya menyambut teknologi 5G di Indonesia," ujar Edwin Aristiawan, Direktur Wholesale & International Service TLKM.

ISAT jual 3.100 menara

Adapun PT Indosat Tbk resmi menjual 3.100 menara milik mereka senilai Rp 6,39 triliun. Mereka menjual aset telekomunikasi itu kepada dua pihak. Perinciannya, sebanyak 2.100 dijual kepada Mitratel dan 1.000 menara dijual kepada Protelindo.

Dengan penjualan 3.100 menara tersebut, maka Indosat saat ini tinggal memiliki 5.000 menara.

Indosat akan menggunakan dana penjualan menara untuk melakukan investasi, ekspansi jaringan dan perbaikan layanan lainnya. Manajemen Indosat menyatakan, penjualan menara merupakan keputusan strategis untuk menopang pendanaan investasi dan struktur modal perusahaan ke depan.

"Menjual menara untuk mendapatkan struktur modal dan menara itu disewa kembali selama 10 tahun. Secara cakupan tidak mengganggu, karena itu memberikan dana tambahan investasi bagi perusahaan," ujar President Director & Chief Executive Officer PT Indosat Tbk, Ahmad Al Neama,.

Hingga semester pertama tahun ini, ISAT memiliki 56,7 juta pelanggan dan mengoperasikan 24.874 BTS 4G di 475 kota dengan cakupan 82,9% dari total populasi.

Sumber: https://insight.kontan.co.id/news/prospek-bisnis-menara-telekomunikasi-semakin-berisi

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...

Rekomendasi Saham JSMR dan BSSR oleh Phillip Capital Sekuritas | 26 Oktober 2023

Phillip Capital Sekuritas 26 Oktober 2023 Technical Recommendations JSMR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4360 Target Price 1 : 4600 Target Price 2 : 4780 Stop Loss : 4140 BSSR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4040 Target Price 1 : 4130 Target Price 2 : 4230 Stop Loss : 3950 - Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online.