google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham INDY | Tidak Hanya Batubara, Kini Indika Energy Punya Bisnis Teknologi Langsung ke konten utama

Saham INDY | Tidak Hanya Batubara, Kini Indika Energy Punya Bisnis Teknologi


PT Indika Energy Tbk (INDY) mulai melirik bisnis di luar penambangan batubara yang hingga kini harganya masih berfluktuasi. Di bisnis non-inti ini, INDY telah memiliki dua anak usaha yang bergerak di bidang teknologi.

Kedua anak usaha tersebut adalah PT Xapiens Teknologi Indonesia (Xapiens) dan PT Zebra Cross Teknologi (ZebraX). Head of Corporate Communications PT Indika Energy Tbk, Leonardus Herwindo, mengatakan pada dasarnya INDY berupaya terus melihat peluang diversifikasi usaha selain segmen penambangan batubara yang menjadi bisnis utama mereka.

Efisiensi operasional dan daya saing menjadi tantangan terbesar dalam dunia industri di Indonesia. Dengan biaya yang semakin tinggi, apabila tidak diiringi langkah efisiensi, maka total biaya per unit operasi, barang atau produksi juga meningkat, ungkap Leonardus, Kamis (17/10).

Atas dasar itulah, penting bagi manajemen INDY segera mengadaptasi teknologi secara optimal lantaran revolusi industri 4.0 sudah bergulir.

Lantas, keberadaan Xapiens dan ZebraX menjadi upaya Indika Energy untuk menangkap peluang bisnis di bidang teknologi.

Indika Energy mendirikan Xapiens dan ZebraX pada tahun 2018. Xapiens bergerak di bidang layanan informasi, komunikasi dan teknologi. Bisnis perusahaan ini juga mencakup IT user support, enterprise IT dan IT business consulting.

Adapun ZebraX bergerak di bidang eksplorasi teknologi 4.0 untuk keperluan bisnis melalui automasi dan analisis data.

Grup Indika mengharapkan kedua perusahaan ini bisa mendorong efisiensi secara digital sesuai perkembangan teknologi.

Misalnya analisis berbasis teknologi untuk menghemat biaya operasional dalam pengangkutan hasil tambang, jelas Leonardus.

Kelak, Xapiens dan ZebraX bukan hanya mengaplikasikan layanannya pada Indika Energy, namun untuk industri lainnya di Indonesia.

Sayangnya, Leonardus tidak menyebut secara rinci besaran kontribusi pendapatan Xapiens dan ZebraX terhadap pendapatan INDY selaku induk usaha.

Yang pasti, kontribusi kedua perusahaan teknologi itu masih mini. Sebab, lebih dari 80% pendapatan INDY masih berasal dari sektor penambangan batubara. Ini artinya kontribusi dari sektor non-batubara saat ini masih tergolong minim, imbuh dia.

Kendati demikian, manajemen INDY berkomitmen untuk meningkatkan porsi pendapatan di luar batubara.

Terhitung sejak 2018 hingga lima tahun ke depan, Indika Energy menargetkan 25% pendapatan berasal dari bisnis non-batubara.

Sumber:
https://insight.kontan.co.id/news/tidak-hanya-batubara-kini-indika-energy-indy-punya-bisnis-teknologi

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...