google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham DMAS | PT Puradelta Lestari Tbk Cetak Kinerja Bagus Q3 2019 Langsung ke konten utama

Saham DMAS | PT Puradelta Lestari Tbk Cetak Kinerja Bagus Q3 2019


PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencetak kinerja mentereng hingga kuartal ketiga. Pendapatan emiten properti Grup Sinarmas ini melonjak 220,59% secara tahunan menjadi Rp 1,27 triliun pada periode Januari-September 2019.

Penjualan terbesar perusahaan yang mengembangkan Kota Deltamas ini berasal dari penjualan lahan industri yang mencapai Rp 648,90 miliar. Penjualan ini naik 107,27% secara tahunan dari sebelumnya Rp 313,07 miliar pada sembilan bulan pertama tahun lalu.

Tak cuma penjualan lahan industri, penjualan lahan komersial Puradelta melonjak lebih dari 10 kali lipat menjadi Rp 598,82 miliar dari sebelumnya hanya Rp 57,88 miliar. Sementara penjualan residensial alias perumahan naik tipis cenderung stagnan menjadi Rp 11,87 miliar dari sebelumnya Rp 11,71 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan Puradelta Lestari yang dipublikasikan Rabu (30/10), peningkatan penjualan dengan porsi lebih dari 10% pada tiga bulan periode Juli-September 2019 berasal dari PT Yili Indonesia Dairy.

Penjualan kepada Yili Indonesia ini mencapai Rp 314,50 miliar di akhir kuartal ketiga. Angka ini bertambah Rp 129,5 miliar dari penjualan kepada Yili Indonesia kuartal kedua yang sebesar Rp 185 miliar.

Selain kepada Yili Indonesia, penjualan DMAS yang lebih dari 10% adalah penjualan kepada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia Rp 485,37 miliar dan PT Topre Indonesia Autoparts Rp 160 miliar. Dua penjualan ini telah tercatat sejak kuartal kedua lalu.

Pada kuartal ketiga saja, total penjualan DMAS mencapai Rp 284,63 miliar, meningkat 90,60% dari tiga bulan periode Juli-September 2018 yang sebesar Rp 149,33 miliar.

Beban pokok pendapatan DMAS melejit 186,17%. Kenaikan beban pokok yang lebih kecil daripada pendapatan ini menyebabkan margin laba kotor DMAS meningkat menjadi 64,99% dari sebelumnya 60,78%.

Pada akhir kuartal ketiga, DMAS mengantongi laba bersih Rp 759,10 miliar, melonjak lebih dari empat kali lipat, tepatnya 334,74% dari sebelumnya Rp 174,61 miliar.

Sumber:

Sumber: https://investasi.kontan.co.id/news/pendapatan-puradelta-lestari-dmas-melonjak-220-ditopang-lahan-industri-komersial

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...