google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham DILD | PENDAPATAN USAHA INTILAND TURUN JADI Rp1,9 TRILIUN Langsung ke konten utama

Saham DILD | PENDAPATAN USAHA INTILAND TURUN JADI Rp1,9 TRILIUN


Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (DILD) melaporkan pencapaian hasil kinerja keuangan per 30 September 2019. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, Perseroan membukukan pendapatan usaha Rp1,9 triliun, atau mengalami penurunan sebesar 23,4 persen dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,4 triliun.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono menjelaskan bahwa penurunan kinerja usaha perseroan tak lepas dari adanya perubahan kondisi pasar properti saat ini. Pertumbuhan yang terjadi tahun ini lebih didorong oleh penjualan maupun peluncuran proyek-proyek residensial baru yang menyasar pada segmen pasar menengah ke bawah.

Kondisi ini berdampak pada kinerja usaha Perseroan yang sebagian besar portofolio produk dan inventori yang dimiliki di segmen pengembangan mixed-use & high rise dan perumahan yang menyasar pasar menengah ke atas.

"Kami di tahun ini tidak banyak meluncurkan proyek baru. Beberapa proyek baru yang kami luncurkan, hampir seluruhnya adalah produk residensial yang menyasar segmen pasar menengah ke atas," ungkap Archied lebih lanjut.

Archied menjelaskan bahwa selama ini pendapatan usaha Intiland ditopang dari empat segmen pengembangan. Selain dari pengembangan mixed-use dan high rise, perumahan, kawasan industri yang merupakan sumber pendapatan dari pengembangan (development income) perseroan juga memperoleh pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang bersumber dari investasi properti seperti penyewaan ruang perkantoran, manajemen properti, dan pengelolaan sarana olah raga.

Segmen pengembangan mixed-use & high rise tercatat memberikan kontribusi pendapatan usaha peling besar mencapai Rp858 miliar, atau 46,3 persen dari keseluruhan. Kontributor berikutnya berasal dari segmen pengembangan kawasan perumahan sebesar Rp472,2 miliar atau 25,5 persen dari keseluruhan.

Segmen pengembangan kawasan industri memberikan kontribusi sebesar Rp62,4 miliar, atau 3,4 persen. Sementara segmen properti investasi yang merupakan sumber recurring income tercatat membukukan Rp461,7 miliar, atau 24,9 persen dari keseluruhan. Pendapatan usaha dari segmen ini mengalami peningkatan 7,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Kami terus berupaya meningkatkan kontribusi recurring income sehingga membuat struktur pendapatan usaha perusahaan menjadi lebih ideal. Peningkatan kontribusi dari penyewaan ruang perkantoran dan ritel menjadi prioritas untuk memperbesar pendapatan usaha yang bersumber dari recurring income," ungkap Archied.

Dari sisi kinerja profitabilitas, perseroan tercatat membukukan laba kotor sebesar Rp645,8 miliar, atau menurun 10.1 persen dibandingkan perolehan periode yang sama tahun lalu. Sementara laba usaha perseroan turut mengalami penurunan sebesar 12,9 persen menjadi Rp242,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp278,9 miliar.

Penurunan pendapatan usaha ditambah dengan adanya peningkatan beban bunga mengakibatkan laba bersih perseroan melemah. Hingga akhir triwulan ketiga tahun ini, perseroan membukukan laba bersih Rp6,5 miliar, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat mencapai Rp122,9 miliar.

Menghadapi kondisi tersebut, manajemen Intiland akan terus berupaya untuk mengejar dan meningkatkan kinerja usaha hingga akhir tahun ini. Penjualan produk-produk inventori yang sudah jadi menjadi fokus dan prioritas utama perseroan untuk meningkatkan pendapatan usaha.

"Kami punya inventori produk di beberapa proyek yang sudah jadi, seperti apartemen 1Park Avenue, Praxis, Aeropolis, dan di proyek perumahan. Penjualan dari produk-produk inventori ini bisa langsung diakui dan dibukukan sebagai pendapatan usaha," ungkap Archied. (end)

Sumber: http://www.iqplus.info/news/stock_news/dild-pendapatan-usaha-intiland-turun-jadi-rp1-9-triliun,01073509.html

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...

BELAJAR SAHAM di SAHAM ONLINE

Untuk rekan-rekan yang hendak BELAJAR INVESTASI SAHAM atau TRADING SAHAM, rekan-rekan bisa akses materi pembelajaran terkait dengan mudah dan gratis melalui link di bawah ini WEBSITE SAHAM ONLINE - BELAJAR SAHAM untuk inspirasi dalam investasi saham, rekan-rekan juga bisa baca beberapa artikel melalui link berikut ini WEBSITE SAHAM ONLINE - INSPIRASI SAHAM sedangkan jika rekan-rekan lebih tertarik untuk belajar investasi atau trading saham melalui VIDEO TUTORIAL yang tertata berdasarkan topik sudah terbagi menjadi beberapa playlist, rekan-rekan bisa akses di link berikut ini CHANNEL YOUTUBE SAHAM ONLINE