PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan laba bersih Rp 12 triliun atau tumbuh 4,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) menjadi Rp26,9 triliun pada kuartal III/2019.
Begitu juga dengan Non Interest Income atau fee based income (FBI), yang pada Kuartal III – 2019 tumbuh sebesar 13% YoY, menjadi Rp 8,1 triliun.
"Dengan dukungan pertumbuhan NII dan FBI, BNI mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp 12 triliun atau tumbuh 4,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018," ungkap Direktur Keuangan BNI Ario Bimo di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Pendapatan komisi BNI ditopang pertumbuhan recurring fee sebesar 17,1 persen yoy menjadi Rp 7,9 triliun.
Kenaikan FBI pada kuartal III/2019 ini didorong oleh kontribusi komisi dari segmen business banking, antara lain komisi dari trade finance yang tumbuh 9,4 persen dan komisi sindikasi yang tumbuh 81,6 persen.
Adapun, sumber komisi dari bisnis konsumer antara lain berasal komisi pengelolaan kartu debit yang tumbuh 57,5 persen dan komisi transaksi melalui ATM yang tumbuh 16,5 persen.
Dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah (non-performing loan) BNI tercatat membaik menjadi 1,8 persen pada kuartal III /2019 dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 2 persen.
Credit cost juga menunjukkan perbaikan, yaitu turun dari 1,4 persen pada kuartal III/2019 menjadi 1,3 persen pada kuartal III/2019.
Sementara coverage ratio terus meningkat dari 152 persen di kuartal III/2018 menjadi 159 persen pada kuartal III/2019.
Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4093491/bni-cetak-laba-rp-12-triliun-di-kuartal-iii-2019
Komentar
Posting Komentar