PT Arwana Citramulia Tbk mengalokasikan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) senilai Rp 100 miliar sepanjang tahun 2019. Namun, produsen keramik tersebut memperkirakan tidak seluruh dana belanja modal akan terserap hingga akhir tahun nanti.
Sejauh ini, Arwana sudah membelanjakan lebih dari separuh alokasi capex 2019. "Dana tersebut masih akan diserap maksimal sampai awal tahun 2020 nanti," kata Edy Suyanto, Direktur PT Arwana Citramulia Tbk kepada KONTAN, Selasa (1/10).
Adapun sebagian besar penggunaan capex tahun ini untuk membiayai ekspansi pabrik bernama Plant 4B di Ogan Ilir, Sumatra Selatan. Lantas, sisa capex untuk peremajaan mesin di pabrik-pabrik lain.
Plant 4B berkapasitas produksi 4,3 juta meter persegi per (m) keramik tahun dan sudah beroperasi sejak Juli 2019. Total kapasitas produksi Arwana kini sekitar 62 juta m keramik per tahun.
Pembangunan Plant 4B berjalan sejak tahun 2018. Arwana atau yang tercatat dengan kode saham ARNA di Bursa Efek Indonesia (BEI), merogoh anggaran hingga sebesar Rp 150 miliar.
Tak sekadar menambah jumlah pabrik, kehadiran Plant 4B bertujuan memperkuat posisi di Sumatra Selatan. Sekadar kilas balik, pabrik perdana di Ogan Ilir berkapasitas produksi 8 juta m keramik per tahun dan beroperasi sejak September 2013. Saat ini, pabrik Arwana di Sumatra Selatan menjadi 12 juta m keramik per tahun.
Plant 4B Ogan Ilir menghasilkan keramik berukuran 50 cm x 50 cm untuk pasar Sumatra. Sebelumnya, Arwana mencukupi kebutuhan keramik tersebut dari pabrik lain di Jawa Timur.
Kalau mengintip materi paparan publik Arwana pada Februari 2019, ekspansi pabrik masih akan berlanjut hingga tahun 2023. Perusahaan tersebut akan mengembangkan Plant 5B dan Plant 5C dengan target operasional masing-masing pada tahun 2021 dan 2023. Total kapasitas produksi Arwana nanti menjadi 74,37 juta m keramik per tahun.
Kinerja kuartal III
Sejalan dengan penambahan pabrik, Arwana berharap ada peningkatan kinerja pada tahun ini. Mereka masih memegang target penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 2,1 triliun. Realisasi penjualan dan pendapatan usaha2018 sebesar Rp 1,97 triliun.
Sementara hingga 30 September 2019, manajemen Arwana mengaku optimistis bakal mencatatkan kinerja lebih baik ketimbang periode yang sama tahun lalu. Hanya saja, mereka tidak memberikan gambaran mengenai pencapaiannya tersebut.
Yang terang, keramik segmen menengah masih menjadi andalan bisnis Arwana. "Prospek keramik untuk kelas menengah ke bawah masih sangat baik karena tingginya permintaan end user untuk kebutuhan renovasi rumah maupun membangun rumah baru," terang Edy.
Arwana antara lain mengalap peluang bisnis dari proyek rumah dalam Program Sejuta Rumah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Mereka juga membidik pasar keramik dalam Program Rusunawa yang digelar pemerintah selama kuartal III 2019.
Asal tahu, selama semester I Arwana memiliki satu pelanggan besar dengan nilai transaksi lebih dari 10% terhadap penjualan dan pendapatan usaha yang tercatat Rp 1,05 triliun. Pelanggan tersebut adalah PT Catur Sentosa Adiprana Tbk yang merupakan pihak berelasi dengan nilai transaksi sebesar Rp 756,02 miliar atau berkontribusi sekitar 72,22%.
Sumber: https://insight.kontan.co.id/news/arwana-citramulia-arna-menyisakan-capex-untuk-tahun-2020
Komentar
Posting Komentar