google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo ADRO | Lakukan Dua Aksi Korporasi, Bagaimana Prospek ADRO Langsung ke konten utama

ADRO | Lakukan Dua Aksi Korporasi, Bagaimana Prospek ADRO


PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dikabarkan menggelar dua aksi korporasi.

Pertama, Adaro menjual aset tambangnya di Sumatra. Kedua, ADRO mencari pendanaan dengan skema penerbitan obligasi.

Manajemen Adaro sebelumnya juga tak menampik rencana penerbitan obligasi tersebut. Tujuannya untuk alternatif pembiayaan ekspansi perusahaan.

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menilai, penerbitan obligasi akan membuat Adaro memperoleh dana segar. Sentimennya bakal menjadi positif jika dana tersebut digunakan untuk ekspansi, karena mampu meningkatkan performa perusahaan.

Menyoal divestasi aset, Sukarno menyarankan investor sebaiknya wait and see terlebih dahulu. Selain belum ada konfirmasi yang terang, perlu diperhatikan apakah aset yang dijual merupakan aset yang membebani atau justru menguntungkan perusahaan.

"Kalau aset tersebut tidak menghasilkan laba signifikan bagi emiten, divestasi akan jadi sentimen positif," ujar Sukarno, Rabu (2/10).

Adaro memiliki sejumlah anak usaha, di antaranya PT Mustika Indah Permai (MIP) dan PT Bukit Enim Energi (BEE). Keduanya mengantongi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUPOP) di Sumatra.

Rekomendasi saham ADRO

Rekomendasi untuk mengambil sikap wait and see sejatinya bukan hanya lantaran belum jelasnya dua rencana aksi korporasi tersebut.

Menurut Sukarno, potensi penurunan lanjutan harga saham ADRO masih terbuka lebar. Terlebih, harga sahamnya sempat naik signifikan saat rilis kinerja keuangan tengah tahunan beberapa waktu lalu.

Sementara itu, analis Maybank Kim Eng Sekuritas Isnaputra Iskandar juga belum memasang posisi bullish untuk saham ADRO. "Karena faktor lesunya harga batubara global," tulis Isnaputra dalam riset per 17 September.

Sentimen tersebut bakal menyambangi ADRO hingga beberapa waktu ke depan. Menurut dia, meskipun EBITDA tercatat masih positif, namun pencapaiannya masih lebih rendah dibandingkan enam kuartal terakhir.

Tren harga yang belum menarik membuat Isnaputra memangkas proyeksi perolehan laba ADRO di 2020 menjadi US$ 253 juta, atau naik 29,3% dari estimasi tahun ini.

Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy, dalam riset per 11 September, masih optimistis terhadap prospek kinerja ADRO di sisa 2019. Ia menuturkan, pembangkit listrik Bhimasena dan batubara coking Kestrel yang bakal jadi penggenjot pendapatan emiten ini.

Robertus juga mulai melihat kontribusi signifikan dari tambang Kestrel Coal Resources di semester pertama tahun ini. "Kestrel berhasil memberi kontribusi pada laba grup dan menghasilkan 3,45 juta ton coking coal," papar dia.

Atas alasan itu, Robertus merekomendasikan buy saham ADRO. Dia mematok target harga sebesar Rp 1.700 per saham.

Sementara, Sukarno memberikan rekomendasi hold. Target harga darinya hingga akhir tahun sebesar Rp 1.350 per saham.

Berbeda dengan kedua analis, Isnaputra justru memberikan rekomendasi sell dengan target harga hingga akhir tahun Rp 1.200 per saham.

Sumber : https://insight.kontan.co.id/news/simak-rekomendasi-analis-untuk-saham-adaro-energy-adro?page=2

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d