google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo WSKT | WASKITA SIAP GARAP PROYEK TOL DI IBU KOTA BARU Langsung ke konten utama

WSKT | WASKITA SIAP GARAP PROYEK TOL DI IBU KOTA BARU


PT Waskita Karya Tbk (WSKT) siap berkontribusi dalam membangun Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan Timur. Salah satunya dengan memprakarsai pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara melalui anak usaha PT Waskita Toll Road.

Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan menyatakan, saat ini kajian pemindahan Ibu Kota baru masih ada di Bappenas dan akan selesai pada akhir tahun ini. Selanjutnya, pada 2020 akan ada regulasi dari rencana induk atau master plan dan pemindahan dilakukan pada 2022-2024.

"Waskita mendukung dari sisi teknologi dan pembiayaan. Kemampuan kami akan lebih fleksibel. Pembangunan masih 2022-2024, Kalau kajian sudah selesai akhir tahun, kita akan masuk," ujar Haris saat Ngopi Bareng BUMN di Sinergy Lounge, Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Haris menjelaskan, beberapa proyek yang akan digarap perusahaan di Ibu Kota baru antara lain sektor energi, transportasi, solar cell dan bangunan. Kawasan inti pusat pemerintahan itu nantinya akan dibangun dengan klasifikasi modern, sehingga standarisasi harus mengacu pada standar internasional.

Direktur Operasi II Waskita Karya, Bambang Rianto investasi yang akan dilakukan perseroan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Waskita Karya akan masuk ke Ibu Kota Negara baru itu mulai 2021. Sebab, pembangunan masif di Ibu Kota Negara baru diperkirakan terjadi pada 2022-2024.

Bambang menambahkan perseroan juga serius melakukan persiapan dari sisi pembiayaan maupun dari sisi teknologi. BUMN Karya ini banyak mendapatkan dana segar mulai tahun ini melalui divestasi beberapa proyek jalan tol.

Saat ini Waskita Karya tengah menyelesaikan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan skema Turnkey atau pembayaran akan diperoleh Perseroan setelah proyek selesai dikerjakan. Adapun proyek-proyek tersebut terdiri dari Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, Transmisi Listrik di Sumatera, dan LRT Sumatera Selatan.

Selain itu, Perseroan juga melakukan pengembangan bisnis berupa investasi pada 18 ruas jalan tol di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Aktivitas tersebut membutuhkan pendanaan yang cukup besar.

"Total pinjaman Waskita saat ini digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan. Sedangkan posisi gearing ratio Perseroan per Juni 2019 sebesar 2,68x masih berada di bawah ambang batas (covenant) sebesar 3,00x. Kami yakin dapat menjaga rasio ini ke 2.3x di akhir 2019," kata Haris.

Waskita Karya akan menerima arus kas masuk sebesar Rp 40 triliun selama 2019. Angka tersebut terdiri atas pembayaran proyek turnkey Rp 26 triliun yang selesai di 2019 dan Rp 14 triliun dari proyek konvensional dengan skema progress payment.

Sampai dengan saat ini, Perseroan sudah menerima pembayaran sebesar Rp 13,1 triliun yaitu Rp 3,4 triliun dari proyek turnkey dan Rp 9,7 triliun dari proyek konvensional. Di antaranya, peneriman dari proyek LRT Sumatera Selatan sebesar Rp 2,3 triliun pada awal September 2019.

Nilai tersebut di atas belum termasuk rencana penerimaan pengembalian dana talangan tanah dari LMAN. Kas masuk ini akan digunakan untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan juga untuk meningkatkan kapasitas pendanaan. Dan menurunkan posisi utang Perseroan. (end/as)

Sumber: http://www.iqplus.info/news/stock_news/wskt-waskita-siap-garap-proyek-tol-di-ibu-kota-baru,69070010.html

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...