IQPlus, (06/09) - PT TIMAH Tbk (TINS) berpartisipasi dalam pertemuan "Asia Tin Week 2019" di mana para produsen dan konsumen timah terkemuka dunia bertemu di Xi.an, Provinsi Shaanxi, China, pada 3.5 September 2019.
Pada sesi Leader.s Forum, Direktur Utama PT TIMAH Tbk, M. Riza Pahlevi Tabrani bersama dengan para pimpinan pemain industri timah dunia, di antaranya Yunnan Tin Group, Guang Xi China Tin Group, Traxys, dan ITA, membahas situasi terakhir bisnis pertimahan dunia.
Pada kesempatan ini, Riza selaku Direktur Utama PT Timah Tbk menyampaikan bahwa beberapa waktu ini Pemerintah Indonesia sudah melakukan perbaikan regulasi dengan membuat aturan tentang neraca cadangan dan verifikasi oleh Competent Person Indonesia (CPI).
"Di Indonesia kita bisa lakukan ekspor, jika kita sudah melengkapi standar dan regulasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," Riza menjelaskan. Ia juga menyampaikan bahwa perusahaan akan menyikapi kelesuan harga timah yang terjadi saat ini, dengan melakukan kebijakan efektifitas dan efisiensi pada operating cost, terutama volume ekspor.
"Melihat apa yang terjadi pada pasar saat ini, kita akan lakukan kebijakan untuk menahan volume ekspor karena harga timah semakin menurun. Namun tentu kebijakan ini akan dievaluasi kembali ketika harga sudah membaik," lanjut Riza.
"Dari periode Juli 2019, kami sudah lakukan penekanan volume, namun bila harga tetap tidak membaik kami akan mengambil langkah pertahankan untuk kemudian mengurangi volume ekspor hingga 1.000 sampai 2.000 ton per bulan. Penambangan Timah adalah sektor yang dalam operasionalnya memiliki beragam resiko, dan kami merasa bahwa harga saat ini kurang menguntungkan jika melihat apa yang sudah kami kerjakan sebagai penambang," Riza menegaskan. (end)
Komentar
Posting Komentar