google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo OKAS | Tak Terpengaruh Harga Batubara, Penjualan Ancora Tetap Meledak Langsung ke konten utama

OKAS | Tak Terpengaruh Harga Batubara, Penjualan Ancora Tetap Meledak


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Agustus 2019, kinerja produksi amonium nitrat (AN) PT Ancora Indonesia Resources Tbk tumbuh 21,39% year on year (yoy) menjadi 72.444 metrik ton (mt).

Tren penurunan harga batubara dunia rupanya tidak mempengaruhi permintaan amonium nitrat.

Sejauh ini, permintaan AN oleh produsen batubara yang menjadi pelanggan Ancora masih lancar.

"Ini karena kebutuhan batubara domestik untuk pembangkit listrik masih cukup bagus," kata Rolaw P. Samosir, Direktur Utama PT Ancora Indonesia Resources Tbk kepada KONTAN, Jumat (20/9).

Ancora menjalankan bisnis AN melalui anak usaha bernama PT Multi Nitrotama Kimia.

AN merupakan bahan baku pembuatan bahan peledak.

Pengguna bahan peledak antara lain perusahaan sektor pertambangan, infrastruktur dan konstruksi.

Selama kuartal I-2019, Ancora memiliki empat pelanggan besar dengan nilai transaksi lebih dari 10% terhadap total penjualan bersih senilai US$ 39,57 juta.

Keempatnya meliputi PT Amman Mineral Nusa Tenggara, PT Pama Persada Nusantara, PT Freeport Indonesia dan PT Chevron Pacific Indonesia.

Sejalan dengan capaian pertumbuhan produksi AN hingga Agustus tadi, Ancora optimistis mampu memenuhi seluruh target 2019.

Target 125.000 mt

Hingga kini, perusahaan berkode saham OKAS di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu mengejar produksi 125.000 mt AN.

Tahun ini Ancora mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 3,5 juta yang berasal dari kas internal.

Multi Nitrotama sudah menghabiskan anggaran sebanyak US$ 1,2 juta untuk membiayai pabrik dan membeli truk.

Sembari menjaga produksi AN, manajemen OKAS menjajaki peluang kerjasama dengan beberapa mitra bisnis dalam rencana pembangunan pabrik perakitan bahan peledak booster.

Dalam catatan KONTAN, perusahaan itu sudah menyiapkan tanah seluas mencapai 30 hektare (ha).

Sementara target konstruksi proyek mulai tahun depan.

Hanya, manajemen Ancora belum mengungkapkan detail calon mitra bisnis maupun anggaran yang disiapkan.

"Diharapkan sampai dengan akhir tahun sudah bisa kami putuskan," tutur Rolaw.

Sampai pekan keempat September 2019, Ancora belum mempublikasikan laporan keuangan semester I-2019.

Dalam penjelasan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Juli 2019 lalu, mereka menyatakan laporan keuangan konsolidasi dalam proses audit karena terdapat rencana aksi korporasi.

Kalau menurut catatan internal Ancora parsial, anak usahanya yakni Multi Nitrotama sudah mengantongi penjualan sebesar US$ 92,7 juta hingga Agustus 2019.

Capaian tersebut lebih tinggi ketimbang proyeksi awal yaitu US$ 82,5 juta.

Sementara anak usaha Ancora yang lain yakni PT Bormindo Nusantara membukukan penjualan 193 miliar per Agustus 2019.

Segendang sepenarian, pencapaian itu juga di atas ekspektasi awal yang sebesar Rp 141 miliar.

Tahun ini mereka menargetkan pendapatan sebesar US$ 140 juta–US$ 150 juta.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...

Rekomendasi Saham JSMR dan BSSR oleh Phillip Capital Sekuritas | 26 Oktober 2023

Phillip Capital Sekuritas 26 Oktober 2023 Technical Recommendations JSMR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4360 Target Price 1 : 4600 Target Price 2 : 4780 Stop Loss : 4140 BSSR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4040 Target Price 1 : 4130 Target Price 2 : 4230 Stop Loss : 3950 - Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online.