Tak hanya pakan, emiten poultry ini juga mengekspor 30 ton daging ayam beku senilai Rp 1,1 miliar dan 30 ton olahan ayam senilai Rp 1,3 miliar, Senin (23/9). Ekspor tersebut dilakukan anak usaha Japfa, PT Ciomas Adisatwa.
Head Division PT Ciomas Adisatwa Tommy Kuncoro mengatakan, jumlah ekspor masih akan terus bertambah. Hingga November 2019, perusahaan ini berpotensi mengekspor hingga 100 ton.
"Angka estimasi kami, dengan populasi Timor Leste 1,2 juta penduduk, kami bisa ekspor 300 hingga 400 ton," jelas Tommy, kemarin. Ekspor ini dilakukan dengan sistem jual putus, hasil kerjasama dengan pembeli di Timor Leste yang memiliki jaringan supermarket besar di negara tersebut.
Menurut Tommy, saat ini pangsa daging ayam dan olahannya di Timor Leste masih dikuasai Brasil dan Malaysia. Perusahaan ini berharap bisa bersaing dengan dua negara tersebut. Apalagi, perusahaan ini memang ingin diversifikasi penjualan ke luar negeri.
Tommy menjelaskan, dalam satu bulan, Ciomas Adisatwa bisa menjual 8.000 ton hingga 9.000 ton pakan ternak. Tapi yang diekspor saat ini baru 60 ton. Selain membidik pasar di Timor Leste, Tommy menyebutkan ada beberapa negara yang dilirik. Di antaranya, Hong Kong, Malaysia dan Abu Dhabi. JPFA menargetkan bisa mengekspor 200 ton hingga 300 ton pakan ternak.
Di Malaysia, Japfa juga tengah melakukan penjajakan pasar. Namun perusahaan ini belum memasang target kapan ekspor dapat terlaksana.
Saat ini JPFA tengah menunggu kedatangan dari tim Malaysia untuk audit peternakan dan rumah potong hewan. "Mereka ingin tahu soal bagaimana cara memotong, halal atau tidak," jelas Sekretaris Perusahaan Japfa Rachmat Indrajaya.
Komentar
Posting Komentar