google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo INAF | Indofarma Ingin Meraih Laba Bersih Usai Holding Farmasi Terbentuk Langsung ke konten utama

INAF | Indofarma Ingin Meraih Laba Bersih Usai Holding Farmasi Terbentuk


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) menargetkan bisa mencetak laba setelah resmi masuk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi yang ditargetkan terbentuk Oktober mendatang. Sinergi antar BUMN farmasi diharapkan bisa menopang bisnis dan kinerja keuangan INAF.

Namun untuk memenuhi target perolehan laba, INAF membutuhkan waktu. Sebab, kata Direktur Keuangan INAF Herry Triyatno, dampak dari holding farmasi BUMN akan terasa dalam jangka waktu menengah.

"Harapannya bukan hanya sinergi dalam hal bisnis namun juga non-bisnis seperti sharing resources sehingga semua akan lebih efisien," kata dia kepada KONTAN, kemarin (19/9).

Pada semester pertama tahun ini, INAF membukukan rugi bersih Rp 24,35 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu, perusahaan ini masih mencetak laba senilai Rp 253,19 juta. Rugi bersih yang terjadi pada Januari hingga Juni 2019 itu penjualan dan collection belum berjalan dengan baik.

Untuk menggenjot kinerja, INAF sedang berusaha menata bisnis farmasinya. Sebagai contoh, kini, perusahaan itu mengelompokkan produk menjadi tiga sektor yakni farmasi, diagnostic & medical Equipment (DME), dan natural extract. INAF juga tetap memproduksi obat generik.

Perusahaan farmasi plat merah ini juga sudah memiliki mesin baru untuk produksi yakni mesin DME dan natural extract. Maklum, dua sektor itu akan menjadi salah satu keunggulan INAF di dalam holding BUMN farmasi.

Untuk memperkuat segmen alat kesehatan, INAF sudah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan asal Korea Selatan yakni Korean Medical Devices Support Center. Lingkup kerjasamanya meliputi bidang pemasaran, distribusi, dan produksi perakitan produk electromedical equipment.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida