google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo HMSP | HM Sampoerna: Kenaikan Tarif Cukai Ideal 10%-11% Langsung ke konten utama

HMSP | HM Sampoerna: Kenaikan Tarif Cukai Ideal 10%-11%


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) menilai kenaikan cukai rokok tahun 2020 sebesar 23% terlalu tinggi. Perusahaan ini menyebut kenaikan tarif cukai ideal di kisaran 10%–11%.

Director of Corporate Affairs HMSP Troy Modlin menyebutkan, hitungan itu merujuk kenaikan cukai dalam lima tahun ke belakang. Tahun 2016, tarif cukai naik 15%, 10,5% pada 2017, 11% pada 2018 dan 0% pada 2019.

Besaran kenaikan cukai tersebut di luar perkiraan para pelaku industri rokok. Meski pemerintah menyebut kenaikan cukai 23% akibat dari tidak adanya kenaikan tarif pada 2019, menurut Troy, kenaikan yang drastis justru dapat menganggu industri.

Apalagi, HMSP mengklaim saat ini ada celah dari kebijakan cukai hasil tembakau yang menciptakan persaingan tidak adil. Troy menyebut, sejumlah perusahaan rokok besar membayar cukai kecil. "Sejumlah perusahaan rokok yang di golongan dua dan membayar cukai lebih kecil adalah yang perusahaan-perusahaan besar," kata Troy kepada Kontan, Kamis (19/9).

HMSP antara lain mengusulkan agar pemerintah menggabungkan volume produksi SPM dan SKM dari satu perusahaan untuk menentukan cukai. Dengan begitu, perusahaan besar yang selama ini membayar cukai rendah akan membayar cukai setara perusahaan rokok besar lainnya.

HMSP juga berharap pemerintah bisa mengenakan cukai terendah bagi SKT dan tidak mengubah struktur dan batasan cukai SKT yang ada saat ini.

Harga naik

Rencana kenaikan cukai rokok, menurut Bahana Sekuritas, akan membuat volatilitas saham emiten rokok berlanjut sampai Oktober 2019. Pelaku pasar menunggu pemerintah mengeluarkan rincian Peraturan Menteri Keuangan (PMK) atas kebijakan cukai rokok.

Analis Bahana Sekuritas Giovanni Dustin menyebut, rencana kenaikan tarif cukai ini memang cukup mengejutkan pelaku pasar karena menjadi kenaikan cukai tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Dalam hitungan Bahana, dengan kenaikan rata-rata tarif cukai 23%, harga jual rata-rata akan naik sekitar 16%–18%.

Bahana menilai HMSP akan lebih leluasa menaikkan harga rokok karena portofolio produknya lebih berimbang. Karena itu, Bahana tetap merekomendasikan beli HMSP dengan target Rp 4.150 per saham.

Kondisi berbeda bagi PT Gudang Garam Tbk (GGRM), yang sulit membebankan seluruh beban kenaikan cukai ini. Sebab, pasar rokok Gudang Garam lebih dominan di kalangan menengah ke bawah.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d