google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo GGRM - HMSP | Yang Nyangkut di Saham HMSP dan GGRM Harus Bagaimana? Langsung ke konten utama

GGRM - HMSP | Yang Nyangkut di Saham HMSP dan GGRM Harus Bagaimana?


Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham dua raksasa produsen rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) babak belur pada perdagangan kemarin. Harga kedua saham ini secara teknikal masih berpotensi turun dalam jangka pendek maupun jangkan panjang.

Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham HM Sampoerna anjlok 18,21% menjadi Rp 2.290/unit saham. Sedangkan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) amblas 20,64% ke level Rp 54.600/unit.

Investor asing tampaknya paling kecewa dengan kebijakan pemerintah menaikkan cukai rokok atau cukai hasil tembakau sebesar 23% dan langsung melepas saham andalan sektor konsumer tersebut dengan sangat getol. Saham HMSP dilepas asing sebanyak Rp 132 miliar di pasar reguler, sedangkan saham GGRM dilepas lebih banyak lagi hingga Rp 416 miliar di pasar yang sama.
Secara teknikal, kedua saham tersebut sedang mengalami penurunan harga seperti yang terlihat pada grafik yang tren pergerakan harganya turun. Sejak awal tahun harga saham HMSP anjlok 38,2%, sedangkan GGRM merosot 33,8%.

Baik tren secara jangka pendek maupun panjang, tren kedua saham rokok tersebut sedang mengalami tekanan, yang terlihat dari harganya yang bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam 5 & 200 hari terakhirnya (moving average/MA5/MA200).

Ada potensi saham HMSP kembali turun menguji level Rp 2.100/saham pada minggu ini, level tersebut merupakan penghalang penurunan (support level) terdekatnya. Sedangkan penghalang kenaikannya (resistance level) akan dibatasi pada Rp 2.380/saham.

Sedangkan saham GGRM juga masih berpotensi mengalami koreksi, yakni menguji level Rp 52.500/saham sebagai level support harganya. Sedangkan resistance levelnya dibatasi pada harga Rp 59.000/saham juga pada minggu ini.

Keputusan menaikkan CHT tersebut dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai menggelar rapat secara tertutup di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Sri Mulyani mengatakan bahwa dengan kenaikan tarif cukai rokok tersebut, maka harga jual eceran (HJE) pun mengalami kenaikan hingga 35% "Kenaikan average 23% untuk tarif cukai, dan 35% dari harga jualnya yang akan kami tuangkan dalam Permenkeu," kata Sri Mulyani.
Pada 2019 pemerintah memutuskan untuk tak menaikkan tarif cukai rokok.

Dikhawatirkan, kenaikan tarif cukai yang begitu signifikan pada tahun depan akan menekan konsumsi masyarakat. Apalagi, saat ini tanda-tanda lemahnya daya beli masyarakat sudah sangat terlihat.

Penurunan harga saham sebanyak 18,21% pada perdagangan kemarin merupakan yang terburuk sejak 1991. Saham HMSP terkoreksi hingga 22% dalam satu hari perdagangan.

Sementara itu, penurunan saham GGRM sebesar 20,64% merupakan penurunan terdalam dalam satu hari perdagangan sejak Mei 1998. Harga saham GGRM juga sempat turun sebanyak 22%.

Selain itu, level harga saham HMSP saat ini merupakan harga terendah sejak lebih dari 6 tahun lalu tepatnya sejak 14 Desember 2012. Sementara itu, harga saham GGRM saat ini tersebut merupakan harga terendah sejak 26 Januari 2016.

Pengusaha Rokok Kaget, Cukai Naik 23%

Sementara itu, manajemen PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) angkat bicara soal kebijakan pemerintah menaikkan cukai rokok hingga 23%. Pemerintah seharusnya meminta pendapat industri rokok sebebelum memutuskan kebijakan, karena industri hasil tembakau (IHT) berkontribusi untuk ekspor Indonesia dan berdampak positif pada perkonomian Indonesia.

Direktur Legal dan Hubungan Eksternal Bentoel Mercy Francisca Hutahaean mengatakan kenaikan tarif sebesar 23% mulai 1 Januari 2020 ini cukup mengagetkan untuk industri.

"Rencana kenaikan yang tinggi sebagaimana telah dimuat di berbagai media tentunya tidak kami duga sebelumnya. Akan tetapi, kami tetap berharap akan adanya kebijaksanaan dari Pemerintah dalam hal ini, yaitu dengan tetap memperhatikan suara dari mayoritas industri dan tentunya para petani," kata Mercy dalam keterangan resminya, dikutip CNBC Indonesia, Senin (16/9/2019).

"Selama ini, kami secara konsisten terus berupaya mengembangkan usaha industri tembakau di Indonesia, termasuk berkontribusi di bidang ekspor, yang kami percaya akan memberikan dampak positif kepada perekonomian Indonesia," lanjutnya.

Perlu diketahui, sebelumnya Perkumpulan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) menyebutkan asosiasi tak pernah diajak berdiskusi oleh pemerintah dalam mempertimbangkan kenaikan tarif ini. Kenaikan hingga 23% dinilai sangat memberatkan IHT secara keseluruhan.

"Selama ini, informasi yang kami terima rencana kenaikan cukai dikisaran 10%, angka yang moderat bagi kami meski berat," kata Henry Najoan, Ketua Umum GAPPRI.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya dalam risetnya menyebutkan kenaikan tarif ini menjadi yang tertinggi, sebab selama 10 tahun terakhir kenaikan tarif cukai ini tak pernah berada di atas 20%.

"Menurut kami, pernyataan tersebut akan memberikan kejutan negatif bagi pasar karena cukai rokok per batang tidak pernah naik di atas 20% dalam 10 tahun terakhir," kata Christine.

Kenaikan tarif ini berdampak negatif pada pergerakan saham perusahaan produsen rokok dalam negeri. PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) menjadi penyumbang penurunan indeks sepanjang hari ini.

Saham GGRM ditutup melemah 20,64% ke Rp 54.600/saham setelah berkutat di zona merah sepanjang hari ini. Begitu juga dengan HMSP yang turun 18,21% sepanjang hari dan ditutup di harga RP 2.290/saham.

Sedang saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) juga mengalami pelemahan meski tak sedalam dua perusahaan sebelumnya. Saham WIIM turun 5,29% ke harga Rp 197/saham.

Sebaliknya, saham RMBA hari ini justru menguat. Subdiary British American Tobacco ini menguat 0,59% ke Rp 342/saham.

Saham PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) yang teranyar di kelompok ini menguat lebih tinggi mencapai 25% dan mengalami auto reject atas ke harga Rp1.000/saham.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d