google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo DILD | INTILAND GANDENG TRAVELIO MUDAHKAN PENGELOLAAN DI AEROPOLIS Langsung ke konten utama

DILD | INTILAND GANDENG TRAVELIO MUDAHKAN PENGELOLAAN DI AEROPOLIS


IQPlus, (04/09) - PT Intiland Development Tbk mengandeng PT Horizon Internusa Persada (Travelio) untuk mempermudah pengelolaan apartemen Aeropolis di kawasan sekitar Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng.

"Sebagai tahap awal kerja sama ditujukan untuk 500 unit apartemen dulu," kata Totonafo Lase selaku Direktur Proyek Aeropolis, di Jakarta, Selasa.

Dengan kerja sama ini, ujar Totnafo, pemilik unit tidak perlu repot lagi karena mulai dari pengelolaan sampai kepada penyewaan akan ditangani pihak Travelio yang memang bergerak di bidang tersebut.

"Kalau kami merupakan pengembang tentunya agak direpotkan juga kalau disuruh ikut mencari penyewa, maka itu kami menggandeng Travelio," ujar Totonafo.

Sedangkan Felicia Gautama selaku Head of Business Development Travelio mengatakan optimistis unit yang dikelolanya akan menghasilkan, baik bagi pemilik unit maupun Travelio sendiri, mengingat lokasi apartemen yang dekat dengan Bandara Soeta.

"Kami punya jejaring dan sistem aplikasi sewa online siap membantu masyarakat yang ingin menyewa unit-unit di Aeropolis," ujar dia.

Felicia juga mengatakan berbeda dengan aplikasi lain, Travelio punya pilihan sewa tidak hanya harian, tetapi juga bulanan bahkan tahunan serta memberikan kemudahan cara membayar.

Kerja sama ini menurutnya sangat sesuai dengan para pelanggan Travelio yang didominiasi oleh para business traveler.

Totonafo pada kesempatan itu mengatakan akan meningkatkan segmen apartemen Travelio yang semula merupakan apartemen terjangkau menjadi apartemen keluarga.

"Kami mulai membangun unit-unit satu sampai dua kamar ditujukan bagi keluarga muda yang ingin membeli rumah di kawasan dekat Bandara Soeta," ujar Totonafo.(end)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...