google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo WOOD | IMBAS PERANG DAGANG, INTEGRA OPTIMIS TUMBUH 20 PERSEN TAHUN INI Langsung ke konten utama

WOOD | IMBAS PERANG DAGANG, INTEGRA OPTIMIS TUMBUH 20 PERSEN TAHUN INI


IQPlus, (08/08) - Akibat perang dagang Amerika dan Tiongkok, berimbas positif terhadap kinerja industri furniture asal Indonesia PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD). Sebab, PT Integra Indocabinet Tbk optimis tahun ini mampu meningkatkan penjualan minimal 20 persen dari tahun lalu.

Menurut Direktur Perseroan, Wang Sutrisno, akibat perang dagang AS-Tiongkok, banyak order baru yang masuk dari Amerika. Pasalnya sejak isu perang dagang tersebut banyak importir yang melirik Asia termasuk Indonesia.

"Trade war berimbas positif pada industri furniture Indonesia. Banyak importir AS yang dating kesini. Kompetitor sekarang Vietnam, Malaysia dan Thailand," ujar Wang Sutrisno.

Sebab itu , dia yakin tahun ini pihaknya mampu meninkatkan penjualan minimal 20 persen dengan nilai Rp 2,5 triliun. Tahun lalu emiten dengan kode WOOD ini berhasil melakukan transaksi dengan nilai Rp 2,1 triliun.

"Tapi melihat trendnya terutama disemester kedua ini, kami yakin tahun ini bisa tumbuh lebih dari 20 persen. Cosco dan Target merupakan pasar kami terbesar di AS," tambahnya.

Menurut Wang Sutrisno, Amerika merupakan pasar ekspor terbesar produk furniture asal Indonesia. Selama ini , Tiongkok cukup mendominasi pasar ekspor furniture ke AS hingga 50 persen. Namun sejak adanya perang dagang produk Tiongkok yang diekspor ke AS terus menurun karena harganya tidak kompetitif lagi.

Dikatakan, pada semester pertama tahun ini pihaknya sudah mengekspor ke AS sebanyak 68 persen dari total ekspor perseroan. Semester kedua dipastikan akan semakin meningkat mencapai 75 hingga 80 persen dari total ekspor. Sebab ada banyak moment di AS seperti Independence Day, Thanks Giving, Natal dan End Year.

"Selain ke AS kami juga ekspor ke Eropa dan beberapa Negara Asia seperti Tiongkok. Sementara hingga saat ini, dari total produksi kami, sekitar 70 persen memang kami ekspor, sisanya untuk pasar domestik," tandas Wang Sutrisno.

Soal bahan baku, dia mengaku tidak khawatir. Sebab produk furniture dengan bahan baku kayu, di Indonesia sangat melimpa seperti mahony, pinus, sengon, meranti dan masih lagi lainnya. Sementara bahan baku lainnya seperti handle pintu dan lain-lain masih impor.

"Jadi bahan baku tidak pernah khawatir. Disini melimpah. Hanya 30 persen yang masih impor," kata Wang Sutrisno. (end/ahd)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d