google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo SMGR | PASCA AKUISISI SMCB, SMGR MAKIN SIAP HADAPI TANTANGAN BISNIS Langsung ke konten utama

SMGR | PASCA AKUISISI SMCB, SMGR MAKIN SIAP HADAPI TANTANGAN BISNIS


IQPlus, (19/08) - Langkah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang telah mengakuisisi PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) pada awal tahun 2019 lalu kembali mendapat apresiasi. Apalagi posisi SMCB dalam peta persaingan industri semen nasional berada di tiga besar, sehingga secara holding dapat dipastikan bakal turut memperkuat daya saing Semen Indonesia Group di tengah persaingan bebas yang tak dapat dielakkan lagi.

"Di era perdagangan bebas di mana pemain-pemain dari Vietnam, dari Asia Tenggara, dari mana-mana berdatangan seiring kesepakatan free trade, penguasaan pasar itu sangat penting. Dan kita tahu selama ini posisi Holcim (SMCB) di pasar juga cukup kuat, sehingga bergabungnya (SMCB) ke Semen Indonesia tentu sangat menguntungkan. Daya saing akan semakin kuat,"ujar Pengamat Pasar Modal, Hariyajid Ramelan.

Sebagai perbandingan, Hariyajid mencontohkan yang terjadi di industri perbankan nasional. Banyaknya bank-bank BUMN yang berada di atas jajaran pemain utama perbankan Tanah Air tentu menjadi keuntungan di tengah penetrasi bank-bank asing yang semakin massif.

"Dengan makin banyaknya bank-bank BUMN yang besar, maka bisa menandingi dominasi Bank BCA sebagai pemain swasta. Begitu pun melawan serbuan pemain asing. Itulah alasan kenapa konsep holdingisasi penting. Bank-bank BUMN disatukan agar secara size, secara permodalan dan lain-lain lebih bisa bersaing. Justru di perbankan masih perlu intervensi pemerintah untuk bikin holding. Bedanya di industri semen justru holdingisasi itu terjadi secara alamiah sesuai pendekatan bisnis. Jadi lebih bagus,. ungkap Hariyajid.

Pendapat senada juga disampaikan oleh Direktur Utama Investa Saran Mandiri, Hans Kwee. Menurut Hans, penguasaan pasar menjadi salah satu kunci utama dalam persaingan bebas di era sekarang ini. Meski kemudian, Hans juga mengingatkan agar cost yang telah dikeluarkan untuk memperbesar pangsa pasar itu dapat segera disesuaikan dengan potensi bisnis di masa mendatang. .Intinya secara forward looking juga harus disiapkan bahwa tekanan di industri semen ini ke depan seperti apa.

Bahwa dengan (SMCB) kini telah diakuisisi dan membuat pangsa pasar secara grup lebih besar, itu memang bagus. Dalam kacamata investor memang positif. Namun untuk next step perlu disiapkan strategi selanjutnya mau seperti apa. Perlu segera ada growth secara penjualan agar cost yang telah dikeluarkan untuk memperbesar pasar tadi terbayar," papar Hans.

Sementara itu, terkait kritikan sebagian pihak bahwa aksi akuisisi dilakukan SMGR saat SMCB masih dalam kondisi merugi, hal itu juga dibantah baik oleh Hariyajid maupun Hans Kwee. Menurut Hariyajid, dalam logika bisnis memang upaya akuisisi (buy) yang baik adalah di saat harga murah, yaitu ketika kondisi perusahaan yang mau dibeli belum dalam kondisi baik.

"Ya sama seperti kita investasi di saham saja. Mau beli saham saat harga murah atau mahal? Kalau sudah mahal buat apa? Nah dalam konteks perusahaan, mau beli murah ya tentu timingnya saat mereka masih bleeding. Kalau mereka kinerjanya sudah bagus, tren bisnisnya naik, ya pasti nggak mau dibeli di harga murah. Logikanya simpel saja. Justru kemarin itu (saat SMGR mengakuisisi SMCB) saatnya sudah tepat karena secara harga masih di level bawah,"tegas Hariyajid. (end/as)


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d