Revisi : Mukson juga menerangkan,Darma Henwa memproduksi 37,74 juta bcm overburden pada Januari sampai Juni 2019. Kemudian, produksi batubara Perseroan mencapai 5,66 juta ton.
"Proyek batubara Bengalon menghasilkan 2,77 juta ton batubara, proyek batubara Asam-Asam memproduksi 2,64 juta ton batubara
IQPlus, (06/08) - Emiten pertambangan batu bara, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menyampaikan bahwa sampai semester pertama tahun ini, pihaknya telah merealiasikan belanja modal US$ 10,52 juta. Adapun total nilai belanja modal atau (capital expenditure/capex) perusahaan di sepanjang tahun ini sebesar US$30 juta.
"Realisasi belanja modal tersebut didominasi oleh pembelian mesin dan peralatan senilai US$10,28 juta,"tutur Mukson Arif Rosyidi Corporate Secretary Darma Henwa, dalam keterangan teetulisnya, di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Mukson menambahkan, bahwa di sepanjang semester pertama tahun 2019, jumlah coal delivery Perseroan tumbuh lebih dari 20% menjadi 7,13 juta ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,94 juta ton. "Dari jumlah tersebut, proyek Bengalon berkontribusi terbesar mencapai 4,06 juta ton, proyek Asam-Asam menyumbang 2,64 juta ton, dan proyek Satui sebesar 417.817 ton,"jelas Mukson. Mukson juga menerangkan,Darma Henwa memproduksi 45,83 juta bcm overburden pada Januari sampai Juni 2019. Kemudian, produksi batubara Perseroan mencapai 6,77 juta ton.
"Proyek batubara Bengalon menghasilkan 3,88 juta ton batubara, proyek batubara Asam-Asam memproduksi 2,64 juta ton batubara, dan proyek batubara Satui memproduksi 240.371 ton batubara,"ungkap Mukson.
Seiring dengan hal tersebut, DEWA berhasil mencatat kenaikan pendapatan sebesar 11,67% menjadi US$129,57 juta hingga akhir semester satu tahun 2019, dari US$116,02 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Mukson, pengerjaan tambang proyek batubara Bengalon milik PT Kaltim Prima Coal masih berkontribusi terbesar terhadap pendapatan Perseroan. Pada Juni 2019, penghasilan dari Kaltim Prima Coal melonjak 29,03% menjadi US$92,34 juta. Kemudian, pengerjaan tambang proyek batubara Asam-Asam milik PT Arutmin Indonesia menyumbang pendapatan US$32,34 juta dan proyek batubara Satui milik PT Cakrawala Langit Sejahtera memberikan penghasilan US$4,26 juta.
Selain itu, kata Mukson, proyek infrastruktur tambang yang dikerjakan Perseroan juga memberi kontribusi positif. Hingga akhir Juni 2019, PT Dairi Prima Mineral dan PT Citra Palu Mineral masing-masing menambah pendapatan Darma Henwa sebesar US$593.212 dan US$25.473.
Laba bruto Perseroan pun meningkat tajam sebesar 860,59% dari US$920.479 menjadi US$8,84 juta. Peningkatan laba bruto tersebut disebabkan karena Darma Henwa berhasil melakukan perbaikan efisiensi dan produktivitas.
"Dengan ini, rugi bersih yang dialami perseroan pun menyusut dari US$2,12 juta pada Juni tahun lalu ke posisi US$1,57 juta per Juni tahun ini, karena rugi selisih kurs,"ujarnya.
Aset Darma Henwa naik dari US$415,09 juta menjadi US$495,61 juta karena adanya kenaikan persediaan atas suku cadang untuk perbaikan alat berat. Kemudian, aset lancar lainnnya melonjak 920,31% dari US$7,21 juta menjadi US$73,63 juta, dari uang muka kepada pemasok, termasuk uang muka atas penerimaan pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, terutama untuk fasilitas perbaikan alat berat di proyek Bengalon dan Asam-Asam. (end/as)
Komentar
Posting Komentar