Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.
Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah.
Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham
Buyer Versus Seller
Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontrol, dan pihak mana memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pertempuran berikutnya.
Gambaran Besar dalam Candlestick
Perlu digarisbawahi, candlestick tidak dapat diamati dalam satu pola saja, tanpa mengetahui dinamika harga sebelumnya. Analisa candlestick harus dicermati dengan memperhitungkan pula pergerakan harga lampau. Karena itu, setiap kali kita coba membaca candlestick atau formasi harga, kita harus mempertanyakan beberapa hal berikut:
- Apakah candlestick terkini ukurannya lebih kecil atau besar dari candle sebelumnya?
- Apakah perubahan ukuran tersebut berarti?
- Apakah perubahan terjadi saat volume yang mengecil?
Poin-poin di atas penting untuk dipegang supaya kita terhindar dari pemikiran sempit yang membatasi pemahaman gambaran besarnya. Berbekal pegangan itu, sekarang kita dapat mengeksplor 4 bagian penting untuk membaca candlestick:
Ukuran Badan Candlestick
Ukuran badan (body) candlestick adalah poin awal yang bagus karena kita bisa dapat banyak informasi darinya.
- Panjang badan candlestick menunjukkan kekuatan salah satu pihak.
- Ukuran badan memanjang berarti menampilkan menguatnya momentum.
- Saat badan mengecil, berarti momentum juga bertambah pelan.
Singkatnya, panjang badan menunjukkan seberapa jauh harga telah bergerak selama durasi candle tersebut (timeframe per candle).
Panjang Sumbu Candlestick (Wick)
Panjang sumbu candlestick menginformasikan volatilitas pergerakan harga.
- Sumbu panjang mengindikasikan bahwa harga bergerak cepat selama durasi candlestik terkait, tapi mengalami penolakan karena adanya perlawanan.
- Jika sumbu bertambah panjang, berarti volatilitas semakin meningkat. Hal ini sering terjadi di akhir sebuah tren, sebelum harga berbalik arah, atau ketika harga mendekati Support Resistance penting.
Perbandingan Panjang Badan dan Sumbu
Mulai dari sini kita sudah bisa mendapat gambaran besar dalam membaca candlestick.
- Mana yang lebih panjang, badan atau sumbu candlestick?
- Pada saat tren dengan momentum tinggi, Anda akan sering mendapati candlestick berbadan panjang dengan sumbu lebih kecil.
- Saat pasar sedang dilanda ketidakpastian, volatilitas meningkat sehingga badan candlestick mengecil, tapi sumbunya lebih panjang.
Posisi Badan Candlestick
Elemen ini merupakan pengembangan dari elemen sebelumnya.
- Apakah Anda menemukan candlestick bersumbu panjang dengan posisi badan berada di salah satu ujungnya? Hal ini menunjukkan perlawanan.
- Candlestick dengan posisi badan di tengah-tengah sumbu bawah dan atas mengindikasikan keraguan/ketidakpastian di pasar.
Dengan memahami semua elemen dasar di atas, kita dapat membaca candlestick tanpa perlu menghafal bentuk atau namanya satu per satu.
Contoh Analisa Candlestick Pada Chart Saham
Sampai di sini, kita sudah mengupas setiap bagian dasar untuk analisa candlestick. Sekarang, dengan pengetahuan tersebut kita dapat mengunakannya untuk membedah grafik harga.
Contoh #1
Perhatikan arah pergerakan harga pada chart di bawah ini. Berikut adalah uraian mengenai informasi pergerakan harga berdasarkan analisa candlestick:
- Selama Downtrend, candlestick menampilkan badan merah panjang dengan sumbu kecil atau tak bersumbu sama sekali. Artinya, momentum Bearish masih kuat.
- Di posisi bawah, kita menemukan penolakan. Satu candle saja belum cukup untuk memastikan sinyal pembalikan arah. Reversal baru terkonfirmasi ketika harga ditutup lebih tinggi daripada pembukaan candle.
Contoh #2
Pada contoh di bawah, harga memperlihatkan kondisi pasar sideways. Beginilah cara kita membaca candlestick dalam kondisi tersebut:
- Harga terjun ke bawah di sisi kiri dengan candle Bearish kuat dan tiada satupun Bullish candle di tengah-tengahnya.
- Berikutnya, panjang badan candlestick mulai mengerut, tapi ekornya semakin panjang. Artinya, momentum sedang melemah.
- Harga kembali mengarah ke titik Support sebelumnya, dan sekarang berubah menjadi Resistance. Candlestick menampilkan penolakan pada titik tersebut.
- Saat harga mendekati titik Support di bawah, badan candle semakin mengecil dan ekor semakin sering muncul. Ini merupakan indikasi keraguan pasar. Artinya, kecil kemungkinan harga untuk menembus Support.
- Sebelum harga terjun menembus Support, harga tampil membentuk barisan candlestick Bearish saja, yang berarti momentum menurun juga semakin kencang.
Contoh #3
Pada contoh terakhir, terbentuk pola candlestick klasik di akhir tren. Pola candlestick tersebut merupakan landasan untuk menentukan kapan harga akan berbalik arah.
- Selama Uptrend, analisa candlestick menyorot badan candle yang terlihat jelas memanjang dan sumbunya mengecil.
- Berikutnya, muncul dua candlestick dengan ekor memanjang ke bawah. Indikasinya, harga berusaha bergerak ke bawah, tapi tekanan Seller masih belum cukup kuat.
- Setelah aksi sell-off gagal tadi, badan candlestick semakin mengecil, sehingga mencerminkan bahwa tren sudah mulai kehilangan momentumnya.
- Dari situ muncullah candlestick Bearish balasan dengan ukuran badan panjang, yang mengonfirmasikan pembalikan arah untuk menurun.
Kesimpulan: Anda Tidak Perlu Menghafal Pola Candlestick
Dengan artikel ini, Anda sudah bisa memahami arti dari masing-masing candlestick tanpa perlu menghafal nama dan formasi setiap pola candlestick. Perlu dicatat, untuk menjadi trader profesional kita harus mengembangkan strategi di luar kebiasaan pasar dan menghindari kesalahan-kesalahan umum dalam bertrading.
Intinya, dengan mempelajari dasar-dasar elemennya, Anda dapat membaca candlestick dengan lebih sederhana dan akurat, seperti mengetahui perbandingan kekuatan antara Buyer melawan Seller, siapa yang dominan, dan pihak mana yang sedang tertekan. Jika Anda memahami hal-hal tersebut, maka membaca pasar dan memperkirakan arah harga selanjutnya akan jauh lebih mudah, ketimbang harus menghafal satu per satu pola candlestick yang ada.
Referensi:
Komentar
Posting Komentar