google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo BBCA | PERLAMBATAN LAJU KREDIT BCA DIPICU OLEH KETIDAKPASTIAN EKONOM GLOBAL Langsung ke konten utama

BBCA | PERLAMBATAN LAJU KREDIT BCA DIPICU OLEH KETIDAKPASTIAN EKONOM GLOBAL

IQPlus, (22/08) - Manajemen PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyampaikan bahwa ketidakpastian ekonomi global menjadi salah satu pemicu perlambatan laju kredit. Demikian disampaikam Direktur BBCA, Rudy Susanto di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu.

Meski demikian, kata Rudy, kalau dilihat secara umum kondisi perekonomian Indonesia masih relatif lebih baik. "Kami bukan mengerem (penyaluran) kredit, tetapi situasi yang membuat kami tidak bisa mengejar penyaluran kredit secara cepat. Karena, kami melihat kondisi ekonomi global,"ungkapnya.

"Kami akui kondisi global sedang jelek. Jad, otomatis kami tidak bisa mengejar penyaluran kredit seperti tahun lalu yang bisa bertumbuh sekitar 12-14 persen," tutur Rudy.

Dia mengaku, hingga saat ini kondisi likuiditas BBCA masih memadai untuk melakukan penyaluran kredit, bahkan tingkat loan to deposit (LDR) perseroan masih sebesar 80%. "Jadi, kami tidak terlalu mengejar likuiditas, misalnya mengejar dari deposito. Bahkan, kami sudah menurunkan bunga deposito sebanyak dua kali. Turun dua kali 0,25%," katanya.

Lebih lanjut Rudy menegaskan, ketidakpastian ekonomi global belum memaksa BBCA untuk mengubah strategi kredit, termasuk untuk kredit yang gagal bayar. "Approach kami untuk underwriting kredit, selalu dalam dalam keadaan normal, meski pun saat keadaan jelek. Kami selalu prudent. Karena kalau dalam keadaan bagus kami tidak prudent, maka kalau ada keadaan jelek, otomatis kreditnya menjadi jelek," paparnya.

Terkait dengan kredit sindikasi, kata Rudy, BBCA juga tidak berada dalam situasi menahan penyaluran kredit. "Kalau untuk sindikasi, itu memang untuk membagi-bagi risiko. Daripada kami mengambil Rp1 triliun sendiri, lebih baik dibagi-bagi dengan cuma mengambil Rp200 miliar atau Rp300 miliar," imbuhnya.

Langkah tersebut, jelas dia, bukan semata-mata untuk menghindari risiko atau bahkan mengerem kredit, tetapi sebagai upaya membagi porsi kredit. "Misalnya ada fasilitas atau permintaan yang terlalu besar, seperti PLN yang sekali minta sebesar Rp3 triliun atau Rp4 triliun. Tidak mungkin kami masuk sendiri. Karena, sindikasi cuma sarana untuk memberikan pinjaman yang tepat ke nasabah," ujar Rudy. (end/as)


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d