(Baca juga: Strategi Buy on Breakout dalam Saham)
Mahendra Vijaya, Corporate Secretary Wijaya Karya mengungkapkan realisasi serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan belum mencapai Rp1 triliun sampai dengan Mei 2019.
Kondisi itu menurutnya disebabkan masih banyak produksi dari carry over kontrak tahun lalu yang harus dihabiskan.
“Setelah ini [semester II/2019] pasti akan banyak proyek yang di-bidding dan didapatkan secara investasi. Jadi, pasti capex akan mengalir," ujarnya di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Selain itu, lanjutnya, banyak proyek investasi yang didapatkan akhir 2018. Dengan demikian, saat ini masih dilakukan proses desain.
“Setelah desain selesai, kemudian procurement jalan, serapan capex akan jalan dengan target sekitar Rp15 triliun tahun ini," jelasnya.
Direktur Human Capital dan Pengembangan Wijaya Karya Novel Arsyad mengungkapkan bahwa investasi yang sudah dilakukan di area infrastruktur yakni tol Semarang—Demak.
Sementara itu, perseroan juga melakukan investasi di beberapa proyek properti salah satunya Grand Inna Bali Beach.
“Semester II/2019 dalam proses Sarinah Thamrin, akuisisi beberapa pembangkit listrik, dan dengan PT Aneka Tambang Tbk. di Feni Halmahera Timur serta beberapa lain yang sedang berjalan," paparnya.
Pada 2019, perseroan menargetkan perolehan kontrak baru Rp61,74 triliun. Kontribusi diproyeksikan berasal dari sektor swasta sebesar 29,73%, BUMN/BUMD sebesar 29,62%, investasi yang dilakukan perseroan sebesar 24,17%, dan pemerintah sebesar 16,48%.
Dari situ, WIKA membidik penjualan Rp42,13 triliun dan laba bersih Rp3,01 triliun pada 2019.
Pada kuartal I/2019, WIKA membukukan pendapatan Rp6,50 triliun. Realisasi itu tumbuh 4% dari Rp6,25 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Dari situ, perseroan mengantongi laba bersih Rp285,89 miliar per akhir Maret 2019. Pencapaian itu naik 66,98% dari Rp171,21 miliar pada kuartal I/2018.
Berdasarkan laporan manajemen, WIKA telah mengantongi kontrak baru Rp13,9 triliun sampai dengan pertengahan Juni 2019. Realisasi itu setara dengan 22,51% dari target Rp61,74 triliun tahun ini.
Komentar
Posting Komentar