google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo SSIA | Pesaing Berat Datang, Surya Semesta Tak Gentar Bersaing Langsung ke konten utama

SSIA | Pesaing Berat Datang, Surya Semesta Tak Gentar Bersaing



KONTAN - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) segera mendapatkan pesaing baru di wilayah Subang, Jawa Barat. Tak tanggung-tanggung, pesaingnya adalah kongsi tiga BUMN. Namun mereka tak melihat pesaing baru tersebut sebagai ancaman bisnis.

Sebaliknya, Surya Semesta Internusa justru melihat peluang untuk bisa saling bersinergi menggarap kawasan Subang. "Keberadaan BUMN tersebut dapat mengokohkan keberadaan Subang sebagai the next industrial area," tutur Erlin Budiman, Head of Investor Relations PT Surya Semesta Internusa Tbk kepada KONTAN, Jumat (12/7).

Mengingatkan saja, pada awal Juli 2019, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk bersama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) alias RNI dan PT Perkebunan Nusantara (Persero) atawa PTPN, berkongsi membangun kawasan industri di Subang. Nilai investasi akumulasi untuk pengembangan selama 40-50 tahun mencapai Rp 2.700 triliun atau sekitar Rp 54 triliun per tahun.

Ketiga BUMN akan membangun kawasan industri di atas dua lahan milik RNI masing-masing seluas 3.700 hektare (ha) dan 2.300 ha. Sementara pengembangan di atas lahan milik PTPN masing-masing seluas 5.249 ha dan 11.300 ha. Target pengerjaan proyek mulai awal tahun 2020.

Rencana proyek kongsi ketiga BUMN tersebut jauh di atas rencana proyek Surya Semesta Internusa. Dalam catatan KONTAN, perusahaan tersebut berniat mengembangkan kawasan industri di Subang seluas 2.000 ha.

Sejak tahun 2014 SSIA mulai membebaskan lahan secara bertahap. Hingga kini, total pembebasan lahan SSIA mencapai 1.100 ha. Sambil membebaskan lahan, Surya Semesta Internusa merintis Subang City of Industry mulai tahun 2017 lalu.

Menurut rencana, Surya Semesta Internusa bakal mengoperasikan Subang City of Industry Fase I secara komersial pada semester II 2020. Proyek Fase I tersebut bisa menampung 25 perusahaan hingga 30 perusahaan. "Untuk pengerjaan fase pertama, kami menyediakan dana sebesar Rp 1,3 triliun," ungkap Erlin.

Saat ini sudah ada lima perusahaan hingga 10 perusahaan yang berminat membangun pabrik di Subang City of Industry. Mayoritas bergerak dalam sektor fast moving consumer goods (FMCG) atau barang konsumsi.

Bangun hunian

Selain FMCG, manajemen Surya Semesta Internusa membidik perusahaan otomotif yang biasanya membutuhkan area produksi di kawasan yang luas. Seperti diketahui, para produsen otomotif bercokol di Jakarta Timur, Bekasi, Cikarang, Karawang Barat dan Karawang Timur.

Pengembangan proyek Subang City of Industry tentu tak akan berhenti pada Fase I. Surya Semesta Internusa sudah membagi rencana pengembangan dalam tiga tahap. Selain kawasan industri, sekitar 30% luas area akan mereka kembangkan menjadi apartemen dan rumah tapak. Targetnya adalah pekerja di kawasan industri.

Sementara proses pembebasan lahan juga jalan terus. Tahun ini, mereka mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 770 miliar untuk membebaskan 160 ha lahan lagi.

Surya Semesta Internusa juga tengah menunggu panggilan tender untuk proyek Tol Patimban yang merupakan hasil kongsi dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Perusahaan tersebut sedang melakukan kajian pendanaan. "Tinggal menunggu kabar dari pemerintah mengenai akses Tol Patimban," kata Erlin.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Can...

Rekomendasi Saham JSMR dan BSSR oleh Phillip Capital Sekuritas | 26 Oktober 2023

Phillip Capital Sekuritas 26 Oktober 2023 Technical Recommendations JSMR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4360 Target Price 1 : 4600 Target Price 2 : 4780 Stop Loss : 4140 BSSR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4040 Target Price 1 : 4130 Target Price 2 : 4230 Stop Loss : 3950 - Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online.