(BAca juga: Mengenal Pivot Points dalam SAHAM)
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, secara teknikal, laju IHSG kembali bergerak terkonsolidasi dan berupaya untuk bertahan di atas level support psikologis 6.400.
Dia mengatakan, pergerakan breakout support Moving Average 5 hari (MA5) dengan indikasi jangka pendek yang menguji support MA-20, seiring adanya tekanan bearish pada indikator stochastic maupun RSI. "Sehingga, kami memproyeksikan pergerakan IHSG masih akan tertekan aksi profit taking dengan support-resistance 6.362-6.404," kata Lanjar, di Jakarta, Rabu (17/7).
Lanjar menyebutkan, pada perdagangan kemarin, bursa saham Asia ditutup variatif, tercermin dari adanya pelemahan pada indeks Nikkei (-0,69 persen), Topix (-0,48 persen) dan Shanghai (-0,45 persen) di tengah penguatan Hang Seng (+0,23 persen).
Sementara itu, kemarin IHSG ditutup melemah 0,25 persen ke level 6.401 akibat tekanan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar 0,11 persen ke level Rp13.935. "Investor asing tetap melanjutkan tren pembelian bersih sebesar Rp281,83 miliar," ujar Lanjar.
Dengan demikian, jelas dia, perkiraan bakal terjadinya tekanan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi sebelas saham berikut:
1. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
2. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)
3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
4. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
5. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
6. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
7. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
8. PT Indika Energy Tbk (INDY)
9. PT Timah Tbk (TINS)
10. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
11. PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Komentar
Posting Komentar