google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo IMAS | Indomobil Sukses Internasional Masuk Bisnis Jasa Tambang Langsung ke konten utama

IMAS | Indomobil Sukses Internasional Masuk Bisnis Jasa Tambang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) tancap gas. Selain menekuni bisnis otomotif, Indomobil mulai merambah bisnis pertambangan.

Melalui anak usahanya PT Wahana Inti Selaras (Wisel), IMAS mengambil alih 97,5% saham PT Prima Sarana Gemilang (PSG), yang merupakan perusahaan kontraktor batubara. Pada 25 Juni 2019, Wisel dan PT Tritunggal Intipermata (pemilik 97,5% saham PSG) meneken perjanjian jual beli sebanyak 292.500 unit saham PSG yang setara 97,5% kepemilikan saham.

"Nilai transaksi pengambilalihan saham tersebut sebesar Rp 295 miliar," tulis Direktur Utama PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Jusak Kertowidjojo, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 27/6) pekan lalu.

Selama ini IMAS memiliki lini bisnis alat berat yang kontribusinya cukup signifikan. Selama Januari hingga Maret tahun ini, IMAS mencatatkan penjualan mobil, truk dan alat berat kepada pihak ketiga senilai Rp 2,48 triliun, sementara penjualan mobil, truk dan alat berat kepada pihak yang berelasi senilai Rp 72,19 miliar. Jadi nilai total penjualan mobil, truk dan alat berat mencapai Rp 2,55 triliun atau 54,26% dari seluruh penjualan IMAS selama kuartal pertama tahun ini sebesar Rp 4,70 triliun.

Di sisi lain, PSG merupakan perusahaan di bidang kontraktor pertambangan batubara dan memiliki keterkaitan erat dengan produk-produk divisi alat berat IMAS.

IMAS menilai, setidaknya ada tiga manfaat dari kehadiran PSG menjadi entitas anak usaha mereka. Pertama, posisi PSG sangat strategis bagi Indomobil. Pasalnya, kebutuhan PSG akan alat berat yang signifikan menjadi pangsa pasar tersendiri bagi lini bisnis alat berat IMAS. Kedua, transaksi ini akan menjadi sinergi antara divisi alat berat IMAS dan bisnis PSG. Ketiga, memperkuat struktur usaha IMAS yang diharapkan membawa dampak positif bagi mereka secara keseluruhan.

Namun, rencana transaksi ini juga memiliki risiko, yakni batubara merupakan komoditas yang harganya fluktuatif terkait pasokan dan kebutuhan batubara global. "Namun hal ini kami mitigasi dengan kontrak PSG yang sebagian besar merupakan kontrak kerja jangka panjang," sebut Jusak.

Rencana akuisisi ini merupakan transaksi afiliasi sebagaimana ketentuan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Tritunggal Intipermata dan Wisel adalah pihak yang terafiliasi dengan IMAS. Hal ini mengingat Tritunggal Intipermata memiliki secara langsung 18,17% saham IMAS. Kemudian, IMAS menguasai 86% saham Wisel secara tidak langsung melalui PT IMG Sejahtera Langgeng. Di saat yang sama, IMAS juga memiliki langsung 14% saham Wisel.

Direktur Wahana Inti Selaras, Bambang Prijono, mengatakan transaksi ini untuk membangun sinergi dalam kelompok usaha. Mereka memang memiliki portofolio produk alat berat yang lengkap. Kami melengkapi segmen bisnis dari semula hanya menjual alat berat akan bertambah yakni jasa pertambangan, kata dia.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony, menilai prospek jasa pertambangan batubara masih menarik. Terlebih, IMAS sudah memiliki pelanggan seperti truk Hino. Dengan masuk ke bisnis jasa kontraktor pertambangan, seharusnya positif bagi IMAS, kata dia.

IMAS jajakan KIA

Tak butuh waktu lama bagi PT Indomobil Sukses Internasional Tbk untuk mencari pengganti Renault, merek mobil asal Prancis. Perusahaan yang menjadi bagian dari Grup Salim tersebut, akan segera menjajakan KIA, merek Korea Selatan.

Mengacu keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 21 Mei 2019, Indomobil mengabarkan pembentukan usaha patungan bernama PT Kreta Indo Artha pada 17 Mei 2019. Kreta Indo Arta menjalankan usaha perdagangan kendaraan bermotor roda empat menggunakan merek KIA.

Mitra bisnis patungan Indomobil adalah PT Sarimitra Kusuma Ekajaya. Modal dasar usaha patungan sebesar Kreta Indo Artha sebesar Rp 100 miliar dengan modal ditempatkan dan disetor senilai Rp 25 miliar. Indomobil mendekap 60% dari modal ditempatkan dan disetor sedangkan Sarimitra Kusuma mengempit 40%. Asal tahu, Sarimitra Kusuma merupakan salah satu pemegang saham PT KIA Motor Indonesia.

Hanya saja, belum terang-benderang target bisnis baru tersebut. Manajemen Indomobil belum mau banyak bercerita. "Nanti dulu saya belum bisa kasih comment," kata Subronto Laras, Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional Tbk kepada KONTAN, Minggu (30/6).

Segendang sepenarian, Ridjal Mulyadi Marketing Communication Manager PT KIA Mobil Indonesia juga masih irit bicara. Dia berkilah belum dapat mengungkapkan detail kerjasama tersebut.

Yang pasti, kehadiran KIA akan menambah deret produk dagangan Indomobil. Asal tahu, perusahaan berkode saham IMAS di BEI telah tercatat sebagai agen pemegang merek (APM) kendaraan penumpang merek Audi, Volkswagen (VW), Nissan, Datsun dan Suzuki. Sementara pada kendaraan niaga, mereka memegang merek Hino, Volvo dan Renault Truck.

Tak cuma kendaraan, Indomobil merupakan diler alat berat. Sebut saja Volvo, SDLG, Volvo Penta, Kalmar, Manitou, John Deere, HIAB dan Bandit Industries. Adapun sektor otomotif menjadi bagian dari sejumlah sektor bisnis garapan mereka.

Mengintip materi paparan publik Juni 2019, Indomobil menghabiskan dana belanja modal Rp 1,42 triliun selama kuartal pertama tahun ini. Perinciannya, Rp 1,31 triliun untuk bisnis kendaraan sedangkan Rp 110 miliar untuk bisnis non kendaraan. Adapun serapan dana belanja modal 2018 mencapai Rp 3,06 triliun.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...