google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo BMRI | MANDIRI INGIN JAGA RASIO LIKUIDITAS RIM DI 93-93 PERSEN Langsung ke konten utama

BMRI | MANDIRI INGIN JAGA RASIO LIKUIDITAS RIM DI 93-93 PERSEN



IQPlus, (03/07) - PT Bank Mandiri Persero Tbk ingin melonggarkan sedikit dari parameter likuiditas, Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM), ke rentang 91 persen - 93 persen dari posisi akhir kuartal I 2019 sebesar 94,02 persen.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Panji Irawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan upaya memperlonggar likuiditas itu dengan menggenjot perolehan simpanan dana murah (current account saving account/CASA).

Adapun di kuartal I 2019 jika merujuk pada laporan keuangan perseroan, likuiditas menjadi tantangan emiten bersandi BMRI itu, karena dana pihak ketiga (DPK) bank berlogo pita emas ini cuma tumbuh 7,6 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp827,8 triliun, sedangkan kredit naik 12,4 persen (yoy) menjadi Rp790,5 triliun.

"Likuiditas Bank Mandiri saat ini terjaga pada level yang aman dengan rasio intermediasi makroprudensial (RIM) di tingkat 94,02 persen per Maret 2019 lalu. Ke depan, kami yakin dapat menjaga rasio tersebut di kisaran 91-93 persen hingga akhir tahun ini, antara lain melalui strategi pertumbuhan dana pihak ketiga khususnya dana murah,. katanya.

RIM merupakan parameter kondisi likuiditas yang perhitungannya adalah penyaluran kredit ditambah surat berharga yang dibeli oleh bank, kemudian dibagi penghimpunan pendanaan ditambah penerbitan surat berharga.

Pada kuartal I, RIM Mandiri sebesar 94,02 persen. Sementara, regulator Bank Indonesia melalui Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/5/PADG/2019 tanggal 29 Maret 2019 mengatur bahawa batas atas pemenuhan RIM oleh perbankan adalah 94 persen.

Di sisi lain, selain dana murah, perseroan juga berharap akses pendanaan yang semakin baik melalui pasar modal dapat melonggarkan likuiditas. Hal itu setelah lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P's) menaikkan peringkat utang Bank Mandiri menjadi "BBB-" dengan prospek stabil, dari sebelumnya .BB+..

Menurut Panji, kenaikan peringkat tersebut menjadikan Bank Mandiri sebagai salah satu korporasi di Indonesia yang berhasil mendapatkan peringkat layak investasi (Investment Grade) dari tiga lembaga pemeringkat internasional dan satu lembaga pemeringkat domestik. Di samping S&P.s, lembaga lainnya yaitu Moody.s rating (Baa2/outlook Stabil), Fitch rating (BBB-/Stabil) dan Pefindo (idAAA/Stabil)

"Kami berharap naiknya peringkat utang ini dapat memperkuat kredibilitas Bank Mandiri di mata investor dan para pemangku kepentingan sektor keuangan Tanah Air. Semoga rating yang semakin membaik ini juga ikut berkontribusi pada pertumbuhan investasi di Indonesia," kata Panji.(end)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...