google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo ASII | Bisnis Otomotif Astra Masih Lesu Langsung ke konten utama

ASII | Bisnis Otomotif Astra Masih Lesu


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri otomotif dalam negeri masih lesu. Hal ini tercermin dari penjualan mobil yang dicatatkan PT Astra International Tbk (ASII).

Penjualan mobil Astra segmen non-LCGC atawa low cost green car semester pertama tahun ini merosot 5% menjadi 253.489 unit. Kondisi serupa juga terjadi di segmen LCGC yang turun 13% menjadi 72.693 unit.

Head of Investor Relation Astra International Tira Ardianti mengatakan, daya beli masyarakat masih rendah. Hal ini tak lepas dari turunnya harga komoditas global.

Secara tak langsung, kondisi tersebut berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat, terutama di segmen otomotif. "Pasar otomotif nasional masih lesu," ujar Tira, Selasa (16/7).

Selain daya beli, perhelatan pesta politik turut memengaruhi minat masyarakat membeli mobil. Hal ini sangat dirasakan oleh salah satu merek mobil Eropa yang dijual Astra, BMW.

Chief Executive BMW Astra Fredy Handjaja belum bersedia memerinci target penjualan BMW tahun ini. Namun, dia memastikan, penjualan selama semester pertama tahun ini belum cukup selaras dengan target.

Biasanya, penjualan BMW di enam bulan pertama bisa mencapai 50%. "Data kami juga turun, baru 40% dari target tahun ini," kata Fredy.

Fredy mengatakan, pihaknya tidak memiliki banyak strategi khusus untuk mengejar sisa target 60% di semester kedua ini. Terlebih, pangsa pasar mobil mewah memiliki karakteristik yang berbeda.

"Pembeli kami tidak pernah membeli karena butuh, jadi ada timing tertentu," ujar Fredy. Dia berharap, pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada bulan ini mampu mendongkrak penjualan kendaraan.

Tira menambahkan, GIIAS selama ini cukup membantu mendongkrak penjualan. Namun, di sisi lain, dia menyadari momentum tersebut tak cukup kuat untuk membuat penjualan kendaraan bermotor kembali moncer.

Analis Reliance Sekuritas Kornelis Pandu menilai, ketidakpastian politik menjadi isu utama bagi industri otomotif. Namun, sentimen negatif ini telah hilang. Dengan demikian, ASII berpeluang membalikkan keadaan di semester kedua tahun ini.

Terlebih, Astra masih menjadi pemimpin pasar di tengah penurunan penjualan dengan pangsa pasar 51%. "Diskon, cashback, atau acara pameran mobil bisa dimaksimalkan," imbuh dia.

Dia merekomendasikan hold saham ASII dengan target harga Rp 8.475. Kemarin, saham ini naik 0,34% ke level Rp 7.450.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Can...

Rekomendasi Saham ERAA, PTBA, INCO dan ENRG oleh NH Korindo Sekuritas | 26 Oktober 2023

NH Korindo Sekuritas 26 Oktober 2023 IHSG KONSOLIDASI – SIDEWAYS / BEARISH Uji Resistance MA10 & MA20. POtensi konsolidasi berlanjut , balik ke Support level previous Low. Support : 6825-6800 / 6780-6745. Resistance : 6870-6890 / 6925-6950 / 7000-7050. ADVISE : WAIT & SEE ; Buy on Weakness Saham ERAA Break pattern channel – downtrend. Tembus Resistance MA10 & MA20. Advise Buy. Entry Level: 438-432 Average Up > 440-450 Target: 460 / 472 / 482 Stoploss: 418 Saham PTBA Uji Support dari level previous Low. RSI positive divergence. Uji Resistance MA10 & MA20. Advise Buy on Break. Entry Level: 2720-2730 Average Up >2780 Target: 2810-2850 / 3000. Stoploss: 2630 Saham INCO MA10 & MA20 sudah goldencross namun harga perlu mantap di atas kedua resistance tsb. Serta Uji Resistance MA50. Advise Speculative Buy. Entry Level: 5525 Average Up >5625. Target : 5800-5900 / 6000 / 6300 Stoploss: 5475. Saham ENRG Uji Support minor dari level previous Low. RSI positive divergen...